WWF-FASDA RACIK MANAJEMEN DATABASE PETANI SAWIT SWADAYA
Sintang - Sejumlah pihak menilai, sektor perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Sintang masih terbilang seksi di mata para petani penggarap. Namun kondisi ini berbanding terbalik dengan manajemen database petani sawit swadaya yang belum sepenuhnya tertata dengan baik.
Akibatnya, sumber-sumber pengetahuan yang dimiliki petani pun terbatas. Mulai dari praktik budidaya yang baik dan bertanggung jawab, tenaga kerja, akses modal dan pasar, sistem manajemen, hingga pengetahuan terhadap isu keberlanjutan.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Sintang Veronica Ancili mengatakan ada banyak lembaga telah melakukan pendampingan dan memiliki data petani kelapa sawit swadaya. “Tapi data itu masih menjadi konsumsi masing-masing lembaga,” katanya dalam diskusi terfokus dengan tema Membangun SOP Sistem Manajemen Database Petani Kelapa Sawit Swadaya Kabupaten Sintang, Kamis (3/8/2017).
Menurutnya, data-data tersebut sejatinya bisa disuarakan kepada para pihak berkompeten untuk membantu para petani ini. Terutama dalam hal pengalokasian program dan pendanaan dari pemerintah yang berbasis data.
Hasil survei Fasda Sawit Lestari Sintang pada 2014 menemukan luas total perkebunan sawit swadaya mencapai 2.204 hektar. Jumlah luasan tersebut tersebar di Kecamatan Sintang, Kelam Permai, Sungai Tebelian, Binjai Hulu, Kayan Hilir dan Hulu, Sepauk, dan Tempunak. Jumlah luasan tersebut dimiliki oleh 449 petani.
Selanjutnya, WWF-Indonesia Program Kalimantan Barat pada 2017 juga melansir hasil interpretasi citra SPOT 6 di 13 kecamatan di Sintang dan mendeteksi kebun kelapa sawit swadaya mencapai seluas 1.133,61 hektar. Hasil pengukuran lapangan pada 2014-2016, luasan kebun yang terdata mencapai 295,76 hektar.
Ketua Fasda Sawit Lestari Sintang Subarjo mengatakan FGD ini salah satu upaya untuk membantu petani kelapa sawit swadaya. “Makanya, menghadirkan sebuah sistem data bersama yang dibangun oleh para pihak ini adalah sebuah keniscayaan,” kata Subarjo.
Menurutnya, keberadaan sistem data bersama dapat memberikan informasi terkini tentang perkembangan petani kelapa sawit swadaya di Sintang. “Ini bisa dijadikan semacam gudang data. Dengan sendirinya akan mempermudah bagi para pihak untuk membantu berbagai persoalan yang dihadapi para petani sawit swadaya,” ucapnya.
Sementara Market Transformation Initiative Coordinator WWF-Indonesia Program Kalimantan Barat Muhammad Munawir mengatakan FGD ini sekaligus untuk membangun kesepakatan dan persepsi bersama terkait data petani kelapa sawit swadaya di Sintang. “Ini yang akan kita tuangkan ke dalam sebuah standar operasional prosedur manajemen database yang disepakati bersama,” jelasnya.
Munawir berharap melalui kegiatan ini, akan teridentifikasi tipologi data petani kelapa sawit swadaya di Kabupaten Sintang. Selain itu, ada kesepakatan untuk sharing data masing-masing pihak sekaligus menyepakati SOP database petani kelapa sawit swadaya.
Kontak Person:
Lia Syafitri (Koordinator Komunikasi WWF-Indonesia Program Kalbar)
HP: +62 812 6734 743 | Email: lsyafitri@wwf.id
Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi:
Muhammad Munawir (Market Transformation Initiative Coordinator)
WWF-Indonesia Program Kalimantan Barat
Jl. Karna Sosial Gg. Wonoyoso II No. 3 - Pontianak
HP: +62 81257 28740 | Email: mmunawir@wwf.id