WWF BUKA WAWASAN LINGKUNGAN CIVITAS AKADEMIKA UPN VETERAN SURABAYA
Oleh: Ciptanti Putri
Dalam rangkaian kegiatan “Save Earth Festival Surabaya 2014”, civitas akademika Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Surabaya mengadakan seminar bertajuk “Green Building, Green Faculty” di auditorium Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) pada akhir November lalu. Acara yang dibuka oleh Dekan FISIP UPN Veteran Surabaya, Dra. Hj. Suparwati, MSi., tersebut menampilkan dua narasumber sebagai pemberi materi, yakni Adji Santoso, Brand and Production Manager WWF-Indonesia, dan Hermawan Some dari Komunitas Nol Sampah Surabaya.
Dalam presentasinya, Adji memaparkan sebuah konsep berjudul “One Planet Perspective” dengan basis laporan terbaru WWF terkait kondisi bumi dan daya dukungnya bagi manusia. “Ketahanan air, pangan, dan energi sangat bergantung pada kondisi keanekaragaman hayati dan integritas ekosistem. Dalam bahasa mudahnya, manusia harus mulai menjaga kelestarian alam dan ekosistem jika tak ingin punah,” jelas Adji.
Laporan WWF “Living Planet Report 2014” menyebutkan bahwa saat ini dibutuhkan 1,5 bumi untuk dapat menunjang pola konsumsi manusia. Ketidakseimbangan alam akibat eksploitasi yang berlebihan diindikasi menimbulkan punahnya sejumlah satwa liar hingga anomali cuaca. “Jika dibiarkan berlarut-larut maka bukannya tidak mungkin kita akan segera menghadapi krisis pangan dan ancaman bencana alam yang luar biasa,” tutur Adji.
Sesuai tema seminar hari itu, Adji menyarankan seluruh peserta untuk memulai gaya hidup hijau sebagai bentuk kontribusi pada pelestarian alam. “Kita tidak perlu terjun langsung ke kawasan konservasi untuk menunjukkan kontribusi. Cukup dengan bijak memilih produk yang kita gunakan sehari-hari, berhemat energi listrik dan energi tak terbarukan, serta berusaha mendaur ulang sampah plastik, kita sudah membantu memperpanjang ‘usia pakai’ alam agar dapat dinikmati juga sampai ke generasi mendatang.”
Pada kesempatan kedua, Hermawan Some mengungkapkan sejumlah data dan fakta mengenai kondisi lingkungan di Surabaya serta berbagai masalah yang ada. Dalam presentasinya, Hermawan memberi sejumlah solusi sederhana dan aplikatif yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti aktivitas memilah dan mendaur ulang sampah non-organik, teknik memilih tanaman yang tepat untuk keperluan lingkungan rumah serta berbagai cara bercocok tanam, dan lain-lain.
Seminar dihidupkan dengan interaksi tanya-jawab yang dipandu oleh moderator acara. Di penghujung kegiatan, kedua pembicara mengajak seluruh peserta seminar untuk mulai bergaya hidup hijau dengan bijak menggunakan plastik dan hemat kertas.