TERNYATA INI, HOTEL MENAMI!
Oleh: Muhammad Rais (Universitas Muhammadiyah Kendari)
Pagi ini (15/11), Ekspedisi Sulawesi Tenggara resmi dibuka dengan seluruh personel ekspedisi yang sudah lengkap di atas Kapal Menami. Termasuk saya, yang mewakili Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK). Sebenarnya, ada cerita lucu sebelum saya akhirnya naik ke kapal ini.
Di sini, belum ada yang tahu cerita saya jungkir balik “mencari” Menami sebelum dimulainya ekspedisi. Berawal dari tidak sampai seminggu lalu, ketika Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UMK bertanya kepada kami, “Bapak-bapak, Ibu-ibu, siapa di sini yang punya lisensi selam? Ada undangan dari WWF-Indonesia untuk ekspedisi monitoring ekologi karang.”
“Saya, Bu!” Saya bergegas menjawabnya. Melalui wawancara singkat dan rekomendasi resmi dari dekan, hari itu juga kami mengkonfirmasikan kehadiran pada panitia ekspedisi. Kegiatan ekspedisi semacam ini memang sudah lama saya impikan, karena bisa menambah skill penyelaman dalam pengambilan data ekologi.
Menjelang hari H, saya ingat betul apa yang disampaikan WWF-Indonesia. “Sampai ketemu di Menami,” katanya. Saat itu, saya telah menerima jadwal kegiatan dari panitia yang tertulis bahwa materi kelas pada tanggal 15-16 Oktober berlokasi di Menami.
Sejak itu, sepanjang hari saya habiskan untuk “mencari” Menami. Untuk mengobati rasa penasaran, saya memberanikan diri bertanya kepada teman-teman dosen yang lain.
“Maaf, Bu, Pak, ada yang tahu Hotel Menami di Kendari?”
Mereka menjawab, “Hotel Menami? Tidak pernah saya dengar, Pak.”
Dengan ragu, saya pikir tadinya Menami mungkin adalah hotel baru. Akhirnya saya bertanya kepada mesin pencari Google dengan memasukkan keyword “menami kendari” . Namun, yang muncul malah berita-berita dari koran lokal tentang Pilkada Kendari.
Mungkin teman-teman akan bilang, “Mengapa tidak tanyakan langsung kepada panitia?” Jawabannya singkat. Malu.
Sebagai orang Kendari, alangkah malunya saya jika ada satu tempat di kota kendari yang tidak kami ketahui. Inilah yang mungkin tepat disebutkan dalam peribahasa, “Malu bertanya, jalan terus.”
Pencarian Menami tidak berhenti. Saya kembali memasukkan keyword “menami wwf” di mesin pencari nomor satu itu. Alangkah kagetnya saya disertai malu ketika melihat hasilnya.
Menami adalah sebuah kapal penelitian! Menami merupakan kapal penelitian milik WWF-Indonesia dengan kapasitas 63GT dengan dua boat pembantu yaitu Simba dan Dinggi. Menami berasal dari bahasa Wakatobi, yang memiliki arti Ikan Napoleon.
Kapal Menami seperti sebuah laboratorium mini yang mobile dan sangat baik digunakan dalam survei-survei ekologi. Seketika saya semakin bersemangat. Dan semangat itu, semakin menyala hari ini, bertemu dengan rekan-rekan peneliti dalam ekspedisi.