SINTANG LUNCURKAN FORUM KOORDINASI PEMBANGUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN
SINTANG – Pemerintah Kabupaten Sintang bersama WWF-Indonesia meluncurkan sebuah forum koordinasi di bidang Pembangunan Kelapa Sawit Berkelanjutan di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Sintang, Rabu (23/5/2018). Peluncuran forum ini sekaligus ditindaklanjuti dengan penyusunan rencana aksi daerah sawit berkelanjutan Kabupaten Sintang.
Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan struktur perekonomian Kabupaten Sintang pada tahun 2016 didominasi oleh tiga sektor ekonomi. “Ketiga sektor tersebut adalah pertanian, perdagangan dan konstruksi,” katanya saat Peluncuran Forum Koordinasi Pembangunan Kelapa Sawit Berkelanjutan di Rumah Jabatan Bupati Sintang.
Menurut Jarot, peran ketiga sektor tersebut mendominasi pembangunan di Sintang hingga 55,03 persen. Sektor pertanian termasuk subsektor perkebunan memberikan kontribusi terbesar yaitu 23,46 persen.
Pemerintah setempat akhirnya menitikberatkan pengembangan komoditas perkebunan pada lima komoditas, yaitu kelapa sawit, karet, kopi, kakao, dan lada. “Petani komoditas ini memegang peranan yang penting karena sebagian komoditas ini telah dikembangkan oleh masyarakat. Sudah pasti komoditas ini menjadi penggerak ekonomi masyarakat,” kata Jarot.
“Hanya bagaimana pemerintah kabupaten menyikapi agar pengembangan komoditas perkebunan itu dikembangkan dengan cara berkelanjutan (sustainable)”, tambahnya lagi.
Sementara Henry Harahap yang mewakili ketua forum koordinasi pembangunan kelapa sawit berkelanjutan Kabupaten Sintang mengatakan forum ini merupakan wadah bersama para pihak untuk mewujudkan pembangunan kelapa sawit berkelanjutan di Sintang. “Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Sintang untuk mewujudkan komoditas berkelanjutan yang merupakan bagian dari komitmen Kabupaten Lestari”, pungkasnya.
Forum Koordinasi Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan secara resmi diluncurkan oleh Bupati Sintang pada Rabu (23/5) berdasarkan Keputusan Bupati Sintang Nomor 525/305/KEP-DISTANBUN/2018 tentang Pembentukan Forum Koordinasi dan Sekretariat Forum Koordinasi Pembangunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Kabupaten Sintang Priode Tahun 2018 – 2020, yang ditetapkan tanggal 25 April 2018.
Lebih lanjut dikatakan Henry Harahap bahwa terdapat lima bidang dalam forum ini, yaitu bidang legalitas usaha perkebunan, manajemen perkebunan, lingkungan, tanggung jawab sosial perusahaan, dan pemberdayaan ekonomi dan peningkatan usaha yang berkelanjutan. “Forum ini diharapkan mampu melahirkan program-program yang berbasis pada kebutuhan daerah melalui bidang-bidang yang ada” tambahnya.
Sustainable Palm Oil Program Manager WWF-Indonesia Putra Agung mengatakan pembangunan perkebunan kelapa sawit dewasa ini terus menunjukkan kecenderungan yang meningkat. “Para petani mengelola hingga 4,3 juta hektar atau 42 persen dari total nasional perkebunan kelapa sawit,” katanya.
Menurutnya, kondisi tersebut tentu saja diwarnai sejumlah tantangan. Misalnya, minimnya pengetahuan pada aspek budidaya yang baik dan bertanggung jawab, tenaga kerja, akses ke modal dan pasar, sistem manajemen yang tidak tepat, dan pengetahuan yang kurang terhadap isu keberlanjutan.
Lebih jauh Agung menjelaskan pengelolaan sektor pertanian termasuk komoditas kelapa sawit yang tidak bertanggung jawab menyebabkan sektor ini akan menuai dampak negatif yang ditimbulkan baik terhadap manusia maupun lingkungan. Dari sisi ancaman, saat ini sudah bisa dirasakan, yang sebagian besar disebabkan oleh praktik-praktik yang tidak berkelanjutan dari produsen kelapa sawit, termasuk petani.
“Pembangunan kebun yang tidak sesuai dengan aturan menyebabkan banyaknya kawasan-kawasan yang tidak diperuntukkan bagi perkebunan kelapa sawit dibuka untuk kebun sawit. Misalnya kawasan hutan dan kawasan bernilai konservasi tinggi dibuka untuk sawit. Ini bisa terjadi pada perusahaan besar dan kebun masyarakat. Semua akan bermuara pada kerusakan lingkungan” ucapnya.
“Kita berharap, forum yang diluncurkan hari ini dapat memberikan manfaat positif bagi perekonomian daerah sekaligus tetap menjaga kelestarian lingkungan,” kata Agung.
Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi:
M Munawir | Market Transpormation Initiative Coordinator | WWF-Indonesia Program Kalbar
JL. Karna Sosial Gg Wonoyoso 2 No 3 Pontianak, Kalimantan Barat
HP: +62 812 5728 740 | Email: mmunawir@wwf.id