“SANG PEMELIHARA HUTAN;” SEBARKAN PESAN PENYADARTAHUAN PENTINGNYA ORANGUTAN
Oleh Masayu Yulien Vinanda
Palangkaraya (21/02)- Sebagai salah satu upaya meningkatkan penyadartahuan tentang pentingnya kelestarian orangutan, WWF-Indonesia Program Kalimantan Tengah meluncurkan buku cerita bergambar bertajuk “Sang Pemelihara Hutan,” di Palangkaraya Mall, Senin (21/02). Media komunikasi kreatif setebal 32 halaman ini menceritakan tentang kehidupan orangutan di hutan Kalimantan dan ancaman kepunahan yang tengah dihadapi oleh satwa khas bumi khatulistiwa itu.
Acara peluncuran tersebut dibuka oleh sambutan dari Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalimantan Tengah Ir, Mega Hariyanto dan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah Ir. Sipet Hermanto.
“Sekitar 82, 1 persen Provinsi Kalimantan Tengah merupakan kawasan hutan. Kondisi ini mengingatkan kita untuk senantiasa memperhatikan keberadaan hutan beserta isinya dalam setiap program pembangunan yang digiatkan di Kalteng. Beberapa kawasan konservasi yang ada juga menyimpan keanekaragaman hayati yang potensial untuk dikembangkan bagi kesejahteraan masyarakat khususnya yang tinggal dan ada di sekitar hutan. Namun minimnya data dan informasi tentang keberadaannya menyebabkan potensi yang mellimpah tersebeut belum sepenuhnya dimanfaatkan dengan baik,” ungkap Sipet.
Lebih lanjut lagi ia berharap, melalui media kampanye buku tentang orangutan yang diproduksi atas insiatif WWF dan BKSDA Provinsi Kalimantan Tengah, generasi muda khususnya di Kalteng akan memiliki pemahaman yang lebih mendalam lagi tentang keanekaragaman hayati provinsi tersebut khususnya hutan rawa gambut serta satwa penting yang dimilikinya yakni orangutan.
“Pemerintah, LSM, masyarakat, maupun generasi muda perlu saling bersinergi dalam mensukseskan berbagai upaya dalam mendukung program Pemprov. Kalimantan Tengah untuk menjadi Provinsi Hijau dengan landasan pembangunan berkelanjutan,” tegasnya.
Acara peluncuran buku tersebut dimeriahkan oleh talkshow yang menghadirkan Kepala BKSDA Provinsi Kalteng Ir. Mega Hariyanto, Manajer Program WWF-Indonesia Kalimantan Tengah Rocenda CH. Kasih, Koordinator Flagship Spesies WWF-Indonesia Chaerul Saleh, dan Supporter Kehormatan WWF-Indonesia yang juga musisi kenamaan tanah air Nugie.
“Orangutan memiliki fungsi ekologi sebagai pemancar biji-bijian untuk kelangsungan keanekaragaman hayati di hutan tropis. Ada ribuan tanaman buah dan tanaman lainnya yang merupakan kompenen penting dalam ekosistem hutan hujan, penyebaran bijinya bergantung pada orangutan. Oleh karena itu, kelestarian orangutan harus dijaga demi keberlangsungan hutan itu sendiri,” ungkap Chaerul Saleh.
Sementara Program Manager WWF-Indonesia Kalteng Rocenda CH. Kasih, yang akrab disapa Sendi, menekankan sejumlah faktor yang mengancam eksistensi orangutan diantaranya fragmentasi habitat akibat penebangan kayu dan konversi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit, perburuan dan perdagangan orang utan, serta perubahan iklim.
“Perubahan iklim adalah salah satu ancaman bagi eksistensi orangutan. Hasil penelitian WWF menemukan bahwa ada kecenderungan perubahan iklim menyebabkan kematian pada banyak tanaman buah yang merupakan pakan bagi orangutan. Salah satu langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan menghijaukan hutan kembali dan melindungi kelestariannya. Reforestasi hutan dapat memberi pangan buah yang memadai bagi populasi orangutan,” pungkasnya.
Buku yang proses produksinya mendapat dukungan pendanaan dari WWF-Finlandia ini rencananya akan dibagikan ke sejumlah sekolah di Kalimantan Tengah sebagai media kampanye pelestarian orangutan.