PUPUK KEPEDULIAN GENERASI MUDA LEWAT JAMBORE LINGKUNGAN HIDUP
SINTANG - Ratusan siswa dari berbagai sekolah menengah atas se-Kabupaten Sintang turut berpartisipasi menyemarakkan Jambore Lingkungan Hidup 2017 yang dipusatkan di Kecamatan Kelam Permai, 27 – 29 April. Jambore kali ini mengusung tema: Muda, Aktif, dan Peduli.
Bupati Sintang dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup HA Darmanata mengapresiasi inisiatif WWF-Indonesia menggelar Jambore Lingkungan Hidup yang menyasar generasi muda. “Ini salah satu ikhtiar kita bersama untuk mengasa kepedulian generasi muda terhadap masa depan planet bumi,” katanya di Kelam Permai, Kamis (27/4/2017).
Menurutnya, di setiap momentum lingkungan hidup selalu terselip harapan agar bumi yang dipijak ini dapat dijaga dan dirawat kelestariannya. Ini salah satu upaya kita menjadikan bumi sebagai ruang hidup yang nyaman dan aman.
Hanya saja, lanjut Darmanata, kondisi bumi perlahan-lahan sudah mengalami kerusakan akibat ulah manusia. Dampaknya sudah dirasakan saban hari. Oleh karenanya, pembangunan lingkungan hidup harus dilakukan secara bersama-sama. Salah satunya dengan membangun kesadaran sejak dini.
“Saya mengajak peserta untuk terus menjalin interaksi antar-sesama. Dengan demikian Jambore Lingkungan Hidup dapat berkontribusi nyata dalam proses pembangunan. Mari kita terus menjalin sinergisitas lingkungan hidup di Sintang,” pintanya.
WWF-Indonesia Program Kalimantan Barat sebagai inisiator Jambore Lingkungan Hidup, lebih menitikberatkan pada upaya penyadartahuan generasi muda terhadap isu lingkungan.
“Isu pembangunan berkelanjutan adalah sebuah keniscayaan. Ruang lingkupnya meliputi aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Inilah tiga pilar utama dalam konteks implementasinya mesti diseimbangkan,” katanya M Munawir, Market Transformation Initiative Coordinator WWF-Indonesia Program Kalbar.
Menurut Munawir, pendidikan adalah salah satu target yang disepakat sebagai indikator keberlanjutan. Ini sudah selaras dengan visi-misi Pemerintah Kabupaten Sintang. Salah satu misinya adalah melaksanakan pembangunan pendidikan berkualitas yang berakar pada budaya lokal.
“Jambore Lingkungan Hidup ini adalah salah satu tools untuk mendukung visi dan misi Pemkab Sintang. Sangat mungkin, siswa di bangku sekolah belum menerima asupan ilmu lingkungan secara langsung. Nah, Jambore Lingkungan Hidup ini dirancang dengan materi yang bersifat kognitif, afektif, dan psikomotorik,” jelasnya.
Sementara Ketua Pelaksana Jambore Lingkungan Hidup Jatu Rahmawati mengatakan bahwa kegiatan yang berlangsung selama tiga hari itu bertujuan meningkatkan kepekaan pelajar tentang pentingnya berpartisipasi dalam pembangunan berkelanjutan. “Kita berupaya memacu peran generasi muda untuk beraksi nyata di lingkungan sekolah dalam menerapkan prinsip-prinsip yang berkelanjutan,” jelasnya.
Jatu berharap, melalui Jambore Lingkungan Hidup ini akan melahirkan bibit-bibit kepedulian dan kratifitas generasi muda untuk menjaga kualitas dan keseimbangan alam. “Paling penting adalah ada aktor perubahan di lingkungan sekolah yang peduli lingkungan,” jelasnya.
Pada Jambore Lingkungan Hidup tahun ini, panitia menghelat sejumlah even. Di antaranya kampanye #Beliyangbaik, presentasi tentang tumbuhan dan satwa liar, mural exhibition, jurnalistik lingkungan, guiding, leadership training, prakarya, dan manajemen aksi nyata pemuda.