PROGRAM PENDIDIKAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI DATARAN TINGGI KRAYAN, KALIMANTAN UTARA
Oleh: Olla Dorothea Bartho
Dataran tinggi Krayan, adalah salah wilayah perbatasan di Kalimantan Utara yang juga masuk di dalam wilayah Heart of Borneo (HoB). Krayan sangat dikenal dengan beras organik serta garam asli Krayan yang juga diproses dengan cara traditional yakni metode perebusan. Keindahan alam serta kebudayaan masyarakat adat di Krayan juga menjadi bagian yang sangat menarik karena masih terpelihara dengan baik. Dan atas dasar ini lah pada bulan oktober tahun 2017 lalu, WWF – Indonesia melaksanakan program Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (PPB) atau Education for Sustainable Development (ESD) di wilayah Krayan.
Tepatnya di lokasi Long Umung, WWF – Indonesia melaksanakan program ESD. ESD ini sendiri dari perspektif lingkungan hidup adalah sebagai proses yang ditujukan pada pertumbuhan populasi dunia yang sadar dan perhatian terhadap “lingkungan hidup dan keberlanjutannya secara total” dimana generasi saat ini dan seterusnya memiliki pengetahuan, sikap, komitmen dan keahlian untuk bekerja secara individual dan berkelompok menghadapi masalah-masalah yang ada dan mengambil keputusan untuk pencegahan masalah baru. Dan memiliki tujuan untuk meningkat pengertian tentang pendidikan lingkungan dan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (ESD) serta pemahaman tentang lingkungan dan bagaimana mengaturnya secara bijak dan juga meningkatkan pengetahuan tentang budaya lokal dan keragaman hayati.
Program ESD dilaksanakan di 2 sekolah di Long Umung yaitu SDN 003 dan SMPN 003 Krayan. Proses awal yang dilakukan adalah memberikan pelatihan kepada guru – guru, beberapa materi yang diberikan adalah Pengenalan ESD dan Pilar ESD, Hidup dalam satu Bumi, Metodologi Pendidikan, dan juga dalam kesempatan ini WWF – Indonesia menyampaikan materi tentang Heart of Borneo (HoB) kepada para guru. Walaupun Krayan termasuk dalam wilayah HoB tetapi belum banyak dari mereka yang mengetahui tentang HoB, sehingga materi ini dianggap sangat perlu untuk disampaikan agar para guru yang juga masyarakat asli Krayan paham tentang HoB dan dapat menjaga serta melestarikan alam mereka dan juga mengajarkan kepada murid – murid pentingnya alam di Krayan bagi dunia. Dan pada hari terakhir pelatihan ESD, para guru tersebut diminta untuk mebuat peta berfikir mengenai isu – isu local yang ada di Krayan. Dan dari isu lokal yang ada dapat dimasukan dalam silabus agar dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran siswa.
Tidak hanya berhenti pada pelatihan saja, pada bulan februari 2018 WWF – Indonesia melakukan pendampingan pertama bagi kedua sekolah di Long Umung. Dan sebelum memulai pendampingan, dilakukan review dari pelatihan yang sudah dilaksanakan beberapa bulan sebelumnya dan hasilnya sangat memuaskan karena beberapa guru mulai menerapkan metode pembelajaran yang sudah disampaikan di pelatihan sebelumnya. “Saya mengajak anak – anak jalan – jalan ke sungai dan melihat ada sedikit tanah yang longsor, dan saya mengatakan kepada mereka, itu akibatnya jika kita menebang pohon kita.” Kata bapak Yohanis, salah satu guru di SMPN 003 Krayan.
Pada pendampingan awal ini, para murid diajak untuk membuat design taman/kebun sesuai dengan keinginan mereka masing - masing. Karena 2 sekolah yang didampingi oleh WWF – Indonesia ini sangat minim dengan tanaman yang selain dapat memperindah sekolah juga dapat menjadi bahan pembelajaran oleh murid – murid. Selain dari membuat design taman/kebun para murid dan guru juga melakukan praktek pembuatan pupuk kompos, sehingga ketika sekolah sudah memiliki taman/kebun sekolah sendiri maka dapat menggunakan pupuk kompos yang dibuat sendiri oleh murid – murid.
Program ESD tidak hanya berhenti sampai disini, akan ada pendampingan selanjutnya dan peningkatan kapsitas untuk yang akan diberikan kepada guru – guru. Karena berdasarkan dari hasil diskusi dengan para bapak dan ibu guru, mereka sangat jarang mendapatkan pelatihan atau pendampingan seperti ini karena lokasi mereka yang sangat jauh dari ibukota kabupaten mereka, sehingga kegiatan yang diberikan oleh WWF – Indonesia sangat bermanfaat bagi mereka.
Mengapa program ESD ke sekolah?
Agar sejak dini anak – anak dapat memahami dan mengetahui tentang pembangunan yang berkelanjutan, bagaimana memelihara lingkungan serta melestarikan alam di tempat tinggal mereka melalui program ESD yang dilaksanakan di sekolah mereka. Untuk itu diharapkan dengan adanya program ESD ini melalui sekolah dapat meningkatkan kesadaran masyarakat local tentang pentingnya memelihara alam di sekitar mereka. Tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi seluruh masyarakat bahkan bagi dunia.