PENGUATAN KAPASITAS BAGI PENDAMPING MASYARAKAT
Oleh: Jojon Suria Nata
WWF Indonesia Program Kalimantan Tengah baru-baru ini mengadakan pelatihan yang diberi tajuk “Lokakarya Metodologi Kaji tindak Partisipatif” yang diadakan untuk Pemandu Lapangan Pengembangan Sumber Penghidupan Berkelanjutan di Sekitar Kawasan Taman Nasional Sebangau. Pelatihan ini dilaksanakan di Eco Village, Tangkiling Kalimantan Tengah. Tujuannya pelatihan ini untuk memberikan keterampilan bagaimana seorang pemandu lapangan yang sudah mengikuti pelatihan ini dapat menguasai metodologi pendampingan masyarakat dalam pemanfaatan sumberdaya alam untuk peningkatan sumber penghidupan berkelanjutan. Seorang pendamping masyararakat akan memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi sumberdaya alam apa saja yang dapat dimanfaatkan, pemetaan, penyelesaian konflik dan sengketa, serta menjadi jembatan antara masyarakat dengan pemerintah daerah.
Pelatihan yang berlangsung selama lima hari ini dilaksanakan dari tanggal 20-25 Juli 2014. Peserta yang berpartisipasi berasal dari tokoh masyarakat, Balai Taman Nasional Sebangau, forum masyarakat dan aparat desa yang berada di sekitar wilayah Taman Nasional Sebangau. Materi pelatihan yang di fasilitasi oleh Ilya Moeliono yang merupakan pakar sosial untuk pendekatan partisipatif. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dari pagi sampai sore hari ini diisi dengan materi berupa pengenalan instrumen kajian, tehnik fasilitasi penggunaan instrumen kajian, sampai pada simulasi dan penerapan instrumen yang nanti akan dilaksanakan di lapangan.
Sebagai rangkaian dari seluruh proses pelatihan ini, kedepannya akan dilakukan juga pendampingan langsung di lapangan yang akan dilaksanakan di dua desa yaitu Desa Kereng Bangkirai dan Desa Tumbang Runen. Dua desa tersebut mewakili dua wilayah besar Taman Nasional Sebangau, Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Katingan. Masing-masing desa akan didampingi oleh seluruh peserta pelatihan yang dibagi menjadi dua kelompok yang menerapkan semua materi yang sudah diterima.
Menurut koordinator pengembangan sosial ekonomi WWF Kalimantan Tengah Didiek Surjanto, pelatihan ini dilaksanakan bermula dari keperluan pendampingan masyarakat di Taman Nasional Sebangau, WWF dan Balai Taman Nasional Sebangau sudah banyak melakukan kegiatan dengan masyarakat baik berupa pengembangan ekonomi maupun kegiatan-kegiatan fisik yang melibatkan masyarakat. Dalam berkegiatan itu dirasakan masih banyak kekurangan, pelatihan ini merupakan peluang untuk memperbaharui metode pendampingan itu sendiri. Sehingga pendampingan kepada masyarakat betul-betul terkoordinasi dengan baik mulai dari proses pengkajian, perencanaan sampai dokumentasi. Dengan adanya kegiatan ini nantinya apa yang didapat akan diterapkan kepada masyarakat, melakukan pendampingan akan dilakukan secara langsung, berkesinambungan, demi mencapai terget yang ingin dicapai.