PANDA MOBILE DAN VOLUNTEER HSBC AJAK MASYARAKAT IKUT MENJAGA AIR BERSIH
Oleh: Sani Firmansyah
Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat menyebabkan penggunaan air semakin tinggi. Kebutuhan air yang besar tidak sejalan dengan pengelolaan limbah air, sehingga kualitas air bersih semakin menurun. Padahal, jika air tercemar dan sampai dikonsumsi manusia, sudah jelas akan menimbulkan berbagai macam penyakit, dan tidak menutup kemungkinan menjadi penyebab kematian. Berdasarkan data, sebanyak 1,7 juta anak tewas akibat diare setiap tahunnya akibat lingkungan yang tidak sehat.
Menjaga kualitas air bersih menjadi tugas kita bersama. Maka, pada Sabtu (09/02) Engagement Activation Team melalui Panda Mobile berkolaborasi dengan HSBC untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga keberadaan air bersih. Kali ini, pusat keramaian yang dituju adalah RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) Dewi Shinta yang berlokasi di Kelapa Gading, Jakarta Pusat.
Acara ini menarik perhatian, baik orangtua maupun anak-anak. Aktivitas diawali dengan ice breaking yang mengajak seluruh peserta menari A Ram Sam Sam untuk membangkitkan semangat. “Ayo semuanya mari kita gerakan tubuh supaya lebih semangat ya!” teriak Adit salah satu volunteer HSBC.
Selanjutnya, seluruh peserta diajak untuk mendengarkan dongeng yang bercerita tentang Gajah Sumatera yang mencari air bersih. “Saat ini aku kesulitan mencari air bersih di hutan, karena pohon-pohon banyak ditebang sehingga air sungai menjadi sedikit,” tutur Kak Ryan saat menyampaikan dongeng. “Tapi aku percaya kakak-kakak WWF-Indonesia akan membuat hutan dan lingkungan menjadi lebih baik, karena berupaya menanam pohon kembali,” lanjut Kak Ryan. ‘Tersihir’ dengan dongeng yang disampaikan Kak Ryan, seluruh peserta terlihat mengangguk pada setiap pesan yang disampaikan.
Aktivitas selanjutnya adalah menonton film Petualangan Banyu di Dunia Air. Para peserta diajak untuk melihat proses terjadinya air dari awal hingga sampai ke keran di rumah-rumah. “Lalu, ada yang bisa menceritakan kembali proses terjadinya air bersih?” tanya Feby salah satu volunteer HSBC. Pertanyaan tersebut disambut seorang pengunjung RPTRA bernama Andika. Ia menjelaskan, “Awalnya air laut yang menguap karena panas sinar matahari menjadi awan, lalu awan tersebut ditiup angin sampai ke hutan, lalu terjadilah hujan. Air yang turun menyerap ke dalam tanah, dengan bantuan akar pohon air secara alami tersaring akhirnya kita ambil deh dari sumur di rumah kita.” Tampaknya, penonton bisa menyimak pesan yang disampaikan lewat film dengan baik.
Setelah acara nonton bareng selesai, sesi berikutnya adalah pengujian kualitas air dengan mini waterlab yang dimiliki oleh Panda Mobile WWF-Indonesia. Air yang digunakan untuk pengujian berasal dari sekitar RPTRA. “Nih, dari hasil pengamatan kita, terlihat ada kuman yang terdapat pada air keran yang sudah diambil, jadi kalian jangan sampai minum air mentah, sebaiknya direbus dulu yah,” tutur Nita, volunteer Panda Mobile WWF-Indonesia. Lebih lanjut, salah satu volunteer HSBC, Jurni Watika menjelaskan tiga kriteria utama air bersih. “Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna,” kata dia.
Kegiatan ini diakhiri dengan bermain games bersama anak-anak yang mengunjungi RPTRA. “Ini merupakan kegiatan yang sangat positif, bisa menambah kepedulian kita bersama untuk menjaga keberadaan air bersih dan lingkungan,” ucap Dwi pengelola RPTRA Dewi Shinta, Kelapa Gading. Sementara itu, Rizal, salah seorang pengunjung RPTRA mengungkapkan pentingnya edukasi lingkungan sedini mungkin. “Mudahnya akses informasi saat ini tidak serta-merta membuat anak-anak mengetahui cara menjaga lingkungan dengan sederhana,” kata dia. Artinya, kegiatan edukasi di ruang publik sangat diperlukan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya kelestarian air dan lingkungan.