Oleh: Melisa Yuki (Volunteer Panda Mobile)

Kurangnya kesadaran menjaga lingkungan menyebabkan kondisi perairan di Indonesia tercemar. Hal ini terlihat dari kondisi selokan dan sungai yang kotor di dekat pemukiman. Hal tersebut tentunya akan berpengaruh pada kondisi laut. Oleh karena itu, edukasi yang dapat memicu masyarakat untuk bersama-sama menyayangi Bumi dan menjaga lingkungan sangatlah diperlukan.

Panda Mobile WWF-Indonesia bekerja sama dengan AIESEC President University memberikan edukasi tentang air kepada masyarakat. Hal-hal yang dibahas tidak melulu seputar keanekaragaman hayati laut, tetapi juga tentang mengapa laut dapat tercemar dan bagaimana cara mengatasinya. Kegiatan edukasi tersebut berlangsung di Indonesia Heritage School Foundation, Depok, pada 1-2 Agustus 2017 silam.

Dibantu oleh 21 mahasiswa dari beberapa negara, kegiatan kali ini bisa dibilang sangat menarik. Pasalnya, tim AIESEC bermalam di tempat tersebut sehingga mereka bisa lebih dekat dalam berinteraksi dengan anak-anak yang bersekolah di IHSF, Depok.  

Kegiatan edukasi tentang air tersebut dikemas seserderhana mungkin supaya dapat lebih dimengerti. Tujuan utama kegiatan adalah untuk mendorong anak-anak agar mencintai Bumi dan menjaga lingkungan sekitar dengan dimulai dari aksi yang kecil terlebih dahulu. 

Salah satu metode yang digunakan untuk memperkenalkan tentang air adalah melalui pengamatan kualitas air dengan menggunakan fasilitas laboratorium air. Anak-anak mendapatkan penjelasan tentang air bersih dan air kotor melalui indikator warna, bau, dan rasa. Selain itu mereka mendapatkan pengetahuan tentang sifat asam dan basa air melalui pengujian menggunakan pH meter.

Para anggota AIESEC juga menjelaskan tentang siklus air. Dari penjelasan tersebut, para siswa jadi lebih mengerti bahwa apa yang terjadi pada ekosistem air di darat akan berpengaruh pada ekosistem di laut. Di akhir kegiatan di laboratorium air, para siswa diajak untuk tidak membuang sampah sembarangan serta bersikap bijak dalam menggunakan air.