PANDA MOBILE & AIESEC IPB KUNJUNGI SDN 02 KATULAMPA, BOGOR
Oleh: Muhammad Azhari Lubis (Volunteer Panda Mobile) & Natalia Trita Agnika
Setelah sebelumnya mendapatkan pembekalan dari Panda Mobile WWF-Indonesia tentang cara menyampaikan materi lingkungan hidup kepada para siswa, mahasiswa Exchange Program AIESEC IPB akhirnya melakukan kunjungan pertamanya ke sekolah bersama Panda Mobile WWF-Indonesia. Kunjungan perdana mereka adalah ke SDN 02 Katulampa, Bogor, pada Senin (15/01) yang lalu.
Mengusung tema “Waste Management”, tim AIESEC IPB hari itu harus berjibaku dengan peralatan seadanya untuk mengkampanyekan pengelolaan sampah kepada siswa kelas 5 SDN 02 Katulampa, Bogor. Bermodalkan karton, spidol, dan alat peraga lainnya, mereka berusaha supaya informasi dapat diterima dengan baik. Para siswa diminta untuk menuliskan mind map tentang pengelolaan sampah yang ada di sekitar sekolah mereka. Para siswa juga diminta untuk mengelompokkan jenis-jenis sampah dalam gambar yang mereka buat. Untuk memperjelas informasi, salah satu mahasiswa Exchange Program membawa contoh jenis sampah dan contoh benda yang dapat dibuat dengan memanfaatkan sampah.
Para mahasiswa yang berasal dari Belanda, Australia, dan Vietnam mengajar di kelas yang berbeda-beda. Kedatangan para mahasiswa tersebut disambut dengan antusias oleh para siswa. Apalagi sebelumnya mereka belum pernah kedatangan mahasiswa asing. Suasana menghangat ketika para siswa diajak menari dan bermain bersama sebelum masuk ke materi tentang pengelolaan sampah. Para mahasiswa Exchange Program AIESEC IPB bersama dengan volunteer Panda Mobile mengajak anak-anak untuk memilah sampah organik dan anorganik. Para siswa juga mendapatkan pengetahuan tentang cara mengolah sampah organik dan anorganik dari tayangan video.
“So, what do you think about waste?” tanya Ellen Hoorn, mahasiswa dari Belanda. Banyak siswa mengacungkan tangan untuk menjawab pertanyaan tersebut. “Kita dapat mengelola sampah dengan 3R, Kak, reduce, reuse, recycle,” seru salah seorang siswa.
Para volunteer Panda Mobile WWF-Indonesia juga memberikan pertanyaan. Mereka yang berhasil menjawab mendapatkan hadiah menarik. Selama kurang lebih dua jam, tawa dan canda mengisi kegiatan tersebut. Tapi tak hanya itu, para murid juga mendapatkan banyak informasi dan cara pengelolaan sampah. Hal tersebut bermanfaat bagi mereka karena sekolah mereka berada di daerah yang berdekatan dengan sungai.
Usai mendapatkan informasi tentang sampah dan pengelolaannya, para siswa berjanji akan lebih memperhatikan penggunaan plastik, kertas, dan juga selalu membawa botol minum sendiri. Harapannya, dengan memulai dari hal-hal kecil tersebut, akan dapat memberikan dampak positif yang lebih besar.