MENGEMBALIKAN UDANG WINDU SEBAGAI UDANG ASLI INDONESIA
Oleh Ninish Fajrina
Udang termasuk makanan favoritmu? Namun sayang sekali sebagian besar udang yang beredar di Indonesia sekarang kebanyakan udang vannamei yang berasal dari Amerika Tengah dan Latin. Lalu kemanakah udang asli Indonesia? Udang windu merupakan udang asli Indonesia, namanya memudar setelah diintroduksikannya udang vannamei yang padat tebarnya lebih banyak dalam satu petak tambak sehingga membuat harga jual dollar tinggi. Meskipun udang windu bernilai ekonomi tinggi yaitu sebesar 7,2 milyar rupiah, hingga saat ini posisi udang windu di Indonesia belum membaik.
Beberapa negara seperti Thailand, Vietnam dan China mengambil induk udang windu yang berasal dari Aceh dan mengembangkannya hingga mampu menjadi negara teratas dalam ekspor udang windu. Vietnam misalnya, mampu menempati posisi ketiga dunia dengan menghasilkan 21,3 milliar ton udang windu.
Tantangan tersebut membuat WWF-Indonesia melalui tim program budidaya perikanan bersama dengan Kementerian Kelautan Perikanan Republik Indonesia (KKP-RI) melalui Dirjen Perikanan Budidaya (DJPB) berkomitmen untuk mengembalikan kembali posisi udang windu di Indonesia. Komitmen ditunjukkan pada Lokakarya Nasional Pengelolaan Induk Udang Windu Indonesia pada 30 April lalu yang difasilitasi WWF-Indonesia dengan mengundang seluruh stakeholder budidaya udang windu, diantaranya berbagai balai pengembangan budidaya air payau DJPB, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kota Tarakan dan Kalimantan Utara, Badan Litbang KKP, , Direktorat Sumber Daya Ikan - KKP, berbagai universitas, para pakar udang windu, pedagang induk udang windu, serta instansi lainnya.
Lokakarya tersebut menghasilkan adanya kesepakatan dari berbagai pihak terkait budidaya udang windu di Indonesia untuk bersama – sama mengembalikan kejayaan udang windu dengan mengacu pada matriks rencana aksi bersama. Matriks tersebut berisikan tentang aspek pendataan, kebijakan, konservasi dan pengkayaan stock, pengelolaan stock udang windu di alam, penyediaan induk udang windu unggul hasil budidaya, sosial ekonomi budaya, pengawasan dalam pemanfaatan sumberdaya udang windu.
Hasil rumusan lokakarya tersebut didukung oleh Wawan Ridwan (Direktur Program Coral Triangle WWF-Indonesia) untuk menjadi solusi terbaik dalam pengelolaan udang windu. Selain itu, Dirjen Budidaya Perikanan dan Kelautan memaparkan “Udang windu merupakan komoditas andalan kita dan asli Indonesia dan pengelolaan aquaculture berbasis blue economy yang tidak merusak ekosistemnya”.
Terselenggaranya lokakarnya nasional di Jakarta tersebut diharapkan dapat menjadi langkah besar budidaya udang windu untuk kembali berjaya baik di nasional dan internasional dimulai dengan pengelolaan induk udang windu itu sendiri.