MENELUSURI RANTAI PASOK BERKELANJUTAN: KUNJUNGAN LAPANGAN RECKITT, WWF UK, NBI, DAN WWF-INDONESIA KE SEBANGAU - KATINGAN
Untuk mendorong penguatan praktik rantai pasok yang transparan dan berkelanjutan di wilayah konservasi prioritas, Reckitt bersama WWF-Indonesia melaksanakan kunjungan lapangan ke SEKA, Kalimantan Tengah, pada pertengahan Mei 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi proyek “Promoting Responsible Supply Chain Transparency of Sustainable Production in WWF Priority Landscapes & Buffer Areas.”
Kunjungan ini bertujuan mempertemukan secara langsung para pemangku kepentingan dari sektor swasta, organisasi konservasi, hingga masyarakat lokal. Agenda tersebut dirancang untuk membangun pemahaman bersama mengenai tantangan dan peluang dalam mengelola produksi komoditas yang ramah lingkungan sekaligus inklusif secara sosial.
Rangkaian kegiatan meliputi diskusi partisipatif, kunjungan ke lokasi pertanian dan hutan kemasyarakatan, serta interaksi langsung dengan komunitas yang selama ini menjadi garda depan pengelolaan sumber daya alam.
Selama rangkaian kegiatan, tim Reckitt, WWF UK, NBI, dan WWF-Indonesia mengadakan diskusi bersama kelompok tani, perempuan desa, serta aparat lokal, sekaligus melakukan observasi langsung di lokasi pengelolaan hutan berbasis masyarakat. Warga juga turut berperan aktif dalam penyediaan logistik dan konsumsi, memperlihatkan bahwa pemberdayaan ekonomi lokal dapat berjalan seiring dengan agenda konservasi dan tanggung jawab sosial perusahaan.
Diskusi yang digelar di beberapa titik antara lain Tehang Tuan, Telaga, dan HKM Kapakat Atei turut menyoroti beragam tantangan yang dihadapi masyarakat, seperti ketidakpastian pasar produk agroforestri, keterbatasan akses pembinaan teknis, dan dampak perubahan iklim terhadap produktivitas pertanian. Kegiatan ini sekaligus menjadi wadah berbagi praktik baik antarpetani dan mitra pembangunan, serta mengidentifikasi kebutuhan pendampingan berkelanjutan guna menjembatani kesenjangan antara kebijakan nasional dan praktik nyata di lapangan.
Melalui pendekatan dialogis dan kolaboratif, kunjungan lapangan ke SEKA diharapkan menjadi bagian dari upaya strategis membangun tata kelola rantai pasok yang inklusif, transparan, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan serta kesejahteraan masyarakat. Keterlibatan langsung masyarakat bukan hanya sekadar prinsip normatif, melainkan prasyarat utama keberhasilan program berkelanjutan.
Hasil kegiatan ini tidak hanya memberikan masukan penting bagi perumusan strategi lanjutan di tingkat proyek dan perusahaan, tetapi juga menghadirkan bukti nyata bahwa perubahan positif dapat dimulai dari keterlibatan langsung, komunikasi terbuka, dan komitmen bersama dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan kelestarian ekosistem.
Kunjungan ke SEKA ini menegaskan bahwa kolaborasi multisektor berbasis kepercayaan dan pengalaman lapangan mampu membuka jalan menuju pengelolaan yang adil bagi manusia dan alam