MELEPASKAN DIRI DARI JEBAKAN ARUS (1)
Oleh: Sila Kartika Sari (Reef Check Indonesia)
Selam adalah kegiatan yang penuh risiko, rintangan, dan kejutan. Risiko akan kencangnya arus, hewan laut berbahaya, gelombang tinggi, dan sebagainya. Kami, para penyelam dalam #XPDCALORFLOTIM dihadapkan pada karakteristik perairan Alor yang berarus rendah hingga kencang, dengan suhu berkisar antara 22°C-26°C. Sejak awal, kami sudah dibekali pengetahuan mengenai antisipasi kencangnya arus ini. Ternyata hari ini, saya dan Prakas (Reef Check Indonesia) harus mengalami sendiri drama terjebak masa lalu, eh, arus, di selatan Pulau Pura, Alor.
Pulau ini berada di ujung pertemuan dua selat antara Pulau Alor dan Pantar, sehingga memang sudah diprediksi arus perairan akan cukup kencang. Perairan Pulau Pura sangat dingin bagi saya saat itu. Tertulis di dive comp, suhu mencapai 22°C. Apalagi ketika penyelaman dimulai, arus secara horizontal sudah terbilang kencang.
Kami, sebagai peneliti ikan, harus melakukan renang jauh (long swim) di akhir transek selama 15 menit atau setara 300 meter untuk mendata ikan-ikan berukuran lebih dari 35 cm. Di akhir menit ke-15, saat saya dan Prakas hendak berenang ke permukaan untuk mengakhiri long swim, tiba – tiba kami diterjang arus vertikal menuju ke bawah, atau biasa disebut down current. Down current bisa dibilang salah satu hal yang diwaspadai para penyelam, karena aliran massa air dari permukaan dapat membawa penyelam semakin ke dalam perairan secara cepat.
Hal ini bisa terjadi diakibatkan oleh banyak faktor, seperti adanya gelombang, perbedaan antara suhu dan salinitas, dan juga angin. Sontak kami berdua kaget dan langsung menancapkan hook di relung batu atau terumbu karang mati yang ada di sekitar. Kami tak dapat menemukan obyek besar seperti batu atau pun terumbu karang masif untuk berlindung, dan ini membuat kami terkena arus semakin kuat.
Sesuai prosedur, di akhir long swim, saya harus mengembangkan Surface Marker Buoy (SMB) atau pelampung penanda penyelam ke permukaan yang sudah diberi tali sepanjang 5 meter. Usaha ekstra dibutuhkan untuk mengembangkan SMB yang terus mengarah ke bawah karena terkena arus.
Masker saya pun kemasukan air karena arus terus menerjang dari arah atas dan depan. Tiga menit, kami bergelut untuk mengembangkan SMB, dan akhirnya SMB ini berhasil mengembang. Tetapi, permasalahan baru muncul.
Ketika SMB mengembang, tali dari SMB ini menyangkut di hook saya yang ternyata secara tidak sadar sudah terlepas dari batu tempat saya menancapkan hook. Badan saya pun semakin berat tertarik ke bawah karena arus menarik SMB ke kedalaman. Saya, saat itu, bagaikan Superman yang sedang terbang.
Baca Selanjutnya: Melepaskan Diri dari Jebakan Arus (2)