KOMITMEN BERSAMA WWF-INDONESIA DAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MERAUKE UNTUK MENINGKATKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI KABUPATEN MERAUKE
Oleh: Blandina Isabella Patty (Communication and Environmental Education Officer WWF-Indonesia Program Papua)
Wilayah Kabupaten Merauke dan daerah sekitarnya secara ekologi dikenal dengan sebutan TransFly Ecoregion yang membentang dari daerah hutan monsoon di Merauke hingga wilayah Papua Nugini. TransFly adalah daerah dataran rendah yang unik dengan aksesibilitas yang cukup baik sehingga turut menimbulkan ancaman bagi pembukaan kawasan hutan lindung dan daerah sumber air di sekitarnya. Tipe ekosistem yang ada di wilayah ini terdiri dari ekosistem mangrove, riparian, savana, dan hutan monsoon. Hutan monsoon merupakan salah satu tipe ekosistem yang hanya terdapat di wilayah ini di Papua.
Sejak berada di bagian selatan Merauke pada 1993 sampai saat ini, WWF-Indonesia memiliki banyak pengalaman dan data yang dibangun bersama masyarakat adat dan pemerintah daerah. Sebut saja inisiatif Ekoregion TransFly, inisiatif Koridor, inisiatif DAS, pendampingan minyak kayu putih, pemetaan tempat penting, pendampingan masyarakat dalam pengeloaan hutan lestari berbasis masyarakat adat, dan pengembangan kurikulum muatan lokal lingkungan hidup tingkat SD dan SMP.
Proses pembangunan di Kabupaten Merauke memasuki babak baru dengan ditetapkannya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Merauke pada 2011 (Perda No. 14 Tahun 2011). Sejalan dengan itu, upaya mempertahankan kawasan konservasi dan ruang lindung dalam fungsi ruang menjadi langkah yang harus ditempuh untuk mewujudkan kelestarian alam. Dalam meningkatkan upaya konservasi di tanah datar Merauke, WWF-Indonesia mendorong Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke untuk turut berkontribusi dalam menetapkan kebijakan terkait konservasi dan pelestarian sumber daya alam.
Pada Senin (09/10) yang lalu, bertempat di ruang kerja Bupati Merauke telah dilaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman / Memorandum of Understanding (MOU) antara WWF-Indonesia dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke. Yang menjadi dasar dari nota kesepahaman ini adalah perjanjian kerja sama untuk memperkuat upaya konservasi sumber daya alam melalui pengembangan dan implementasi program pendidikan lingkungan, kehutanan, kelautan, dan ekowisata guna mendukung pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Merauke. MOU tersebut ditandatangani oleh Direktur Program Papua WWF-Indonesia, Benja V. Mambai dan Bupati Merauke, Frederikus Gebze.
Pada kesempatan yang sama, telah dilaksanakan juga penandatanganan Surat Perjanjian Kerja sama (SPK) antara WWF-Indonesia dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke. Surat perjanjian kerja sama tersebut merupakan komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke melalui Dinas Pendidikan untuk berkontribusi pada program Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan guna meningkatkan sumber daya manusia dalam mengelola sumber daya alam.
Di Tanah Animha, surat perjanjian tersebut ditandatangani oleh Acting Southern Papua Leader, M.C Watimena dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke, Feliex Liem Gebze. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Merauke menyampaikan dukungannya kepada WWF-Indonesia yang selama ini telah berkontribusi di Kabupaten Merauke dan melakukan upaya konservasi.
Penandatanganan MOU dan SPK tersebut diharapkan akan memperkuat komitmen bersama untuk meningkatkan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Merauke.
Benja V. Mambai juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Merauke untuk dukungan selama ini terhadap upaya pelestarian sumber daya alam yang dilakukan oleh WWF di Merauke. Selain itu, Benja V. Mambai mengungkapkan bahwa WWF-Indonesia berharap Bupati mengeluarkan SK Bupati untuk mewajibkan seluruh SD dan SMP di Kabupaten Merauke agar menggunakan buku Muatan Lokal Lingkungan Hidup.