KEPULAUAN BABAR, MALUKU RESMI DIKELOLA SEBAGAI KAWASAN KONSERVASI
Kementerian Kelautan dan Perikanan resmi menetapkan Taman Perairan Kepulauan Babar sebagai Kawasan Konservasi Daerah (KKD) melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 68 Tahun 2022. Kini, Provinsi Maluku resmi memiliki 11 kawasan dengan total 1.978.463,03 hektar luas perairan yang telah dijadikan sebagai kawasan konservasi.
Kepulauan Babar terletak diantara Pulau Wetar dan Pulau Yamdena, dengan Pulau Babar sebagai pulau utama yang paling besar dan dikelilingi pulau-pulau kecil seperti, Pulau Ilmarang, Dawelor, Masela dan Wetan.Kawasan konservasi di Kepulauan ini memiliki luas 370.527,09 hektar, serta memiliki keunikan fenomena alam yang alami dan berdaya tarik tinggi yang berpeluang besar untuk menunjang pengembangan wisata perairan yang berkelanjutan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, Erawan Asikin menyampaikan bahwa, “Di tahun 2022 ini terdapat 4 KKD yang telah ditetapkan, 3 diantaranya berada di Kabupaten Maluku Barat Daya dan 1 di Kabupaten Tanimbar. Penetapan Kawasan Konservasi Daerah ini merupakan hasil kolaborasi Pemerintah Provinsi Maluku, Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya, Yayasan WWF Indonesia, masyarakat setempat, dan berbagai mitra kerja terkait.”
Erawan Asikin pun menyampaikan target pencapaian yang akan dicapai di masa mendatang. “Ini merupakan capaian yang luar biasa, selanjutnya kami akan terus memastikan semua kawasan konservasi di Maluku dikelola sebagaimana mestinya. Selain itu, Maluku menargetkan Kabupaten Buru dan Buru Selatan juga dapat ditetapkan di 2023 yang akan datang,” ujarnya.
Keindahan alam, pulau, pesisir hingga bawah laut Kepulauan Babar yang masih sangat alami menjadi daya tarik khusus bagi wisatawan dalam negeri hingga mancanegara. wisatawan biasanyadatang dengan Live on Board (LOB) atau tinggal diatas kapal Phinisi untuk melakukan wisata selam di berbagai titik perairan Kabupaten Maluku Barat Daya. Tidak sedikit juga wisatawan yang mampir ke Welora, salah satu desa di Pulau Ilmarang yang memiliki tata ruang yang rapih dan masih menyimpan peninggalan sejarah Belanda hingga Jepang meskipun berada di wilayah terpencil.
Imam Musthofa Zainudin selaku Kepala Program Kelautan dan Perikanan Yayasan WWF Indonesia menyampaikan “Sebagai mitra Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku yang turut mengikuti inisiasi Kawasan Konservasi Daerah ini dari awal, Yayasan WWF Indonesia turut berbangga hati dengan ditetapkannya Kepulauan Babar. Melalui kolaborasi ini, kami juga telah mengumpulkan data dasar untuk selanjutnya dijadikan bahan acuan penyusunan rencana kerja pengelolaan. Kami akan turut serta mendukung semua prosesnya dengan baik karena ini merupakan kegiatan penutup tahun yang baik”.