KELAHIRAN BAYI ORANGUTAN, HARAPAN BARU BAGI KONSERVASI ALAM SUMATRA
Di tengah-tengah dahsyatnya kerusakan hutan tropis Sumatera, kelahiran bayi Orangutan Sumatera memberikan harapan. Bayi betina orangutan merupakan kelahiran pertama di area hutan konsesi Bukit Tiga Puluh semenjak kerjasama antara WWF dan mitra untuk mengelola kawasan konsesi seluaas 100,000 acre hutan pada tahun 2015.
Bayi orangutan ini lahir dari induk bernama Violet, salah satu dari puluhan orangutan yang di reintroduksi ke Taman Nasional Bukit Tiga Puluh. Salah satu mitra WWF, yaitu The Frankfurt Zoological Society (FZS) merupakan organisasi internasional bergerak di bidang konservasi alam yang berkomitmen untuk melindungi alam dan satwa liar, FZS telah bekerja untuk reintroduksi orangutan seperti Violet di Bukit Tiga Puluh sejak 2001.
Mayoritas orangutan yang direintroduksi di lokasi ini merupakan hasil sitaan dari perdagangan satwa liar yang kemudian “disekolahkan” di sini sebelum dilespasliarkan. Mereka perlu belajar lagi kemampuan untuk hidup di hutan agar mereka bisa hidup di dalam hutan. Sekitar 160 orangutan hidup di kawasan Bukit Tiga Puluh ini.