KAMPANYE GAYA HIDUP HIJAU LEWAT BERSEPEDA DI JANTUNG BORNEO
Oleh: Roni Wang
Ketua Panitia Bersepeda di Jantung Borneo II
Mendekatkan gaya hidup hijau melalui kegiatan Bersepeda di Jantung Borneo II merupakan kampanye aktif di masyarakat.
"Selain mengkampanyekan budaya hidup hemat energi, sekaligus mempromosikan aset wisata, khususnya yang ada di Kalbar," ungkap Kadisporapar Kalbar, Natalia Karyawati.
Kegiatan juga sebagai ajang kolaborasi olahraga dan pariwisata, dengan mempromosikan pengembangan destinasi pariwisata karena dipadukan dengan penyelenggaraan Festival Danau Sentarum yang juga menjadi agenda tahunan Disporapar Provinsi Kalbar.
Kepala Balai Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum, Arief Mahmud, menambahkan, kegiatan ini telah masuk dalam kegiatan good event Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Beberapa kriteria good event seperti meminimalkan pemakaian kertas pada saat pendaftaran (paperless), hemat energi, ramah lingkungan, pengurangan sampah, gerakan menggunakan tumblers (botol air minum), dan tidak memakai tisu (no tissue event)," katanya.
Bersepeda di Jantung Borneo II ini merupakan kegiatan pertama yang mencoba mengadopsi kriteria good event yang dicanangkan oleh KLHK. Diharapkan ke depannya menjadi pemicu gerakan serupa di Indonesia.
Kegiatan ini digelar oleh West Borneo Tourism Association bekerjasama dengan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat, Kementerian Pariwisata dalam program Wonderful Indonesia dan menjadi ajang nasional akbar yang akan menutup beberapa rangkaian program wisata nasional di penghujung tahun 2018.
Kegiatan juga didukung oleh Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum, Yayasan Kehati (TFCA Kalimantan), Bike to Work Kalimantan Barat, Yokkita Tour, Garuda Indonesia, Gapura Angkasa, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, WWF-Indonesia dalam menyukseskan Visit Heart of Borneo (HoB) yang sudah dideklarasikan pada Trilateral Meeting HoB tahun 2017 di Tanjung Selor, Kalimantan Utara.
Sementara dukungan dari Malaysia di antaranya dari Konsulat Malaysia di Pontianak, Giant Bike Kuching, Sarawak Cycling Association, Persatuan Berbasikal Bahagian Sri Aman dan Hotel Seri Simanggang, Sri Aman.
Rangkaian kegiatan Bersepeda di Jantung Borneo II ini akan melewati rute yang dimulai dari Sri Aman, Sarawak Malaysia, melintasi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau dan berakhir di Lanjak, ibukota Kecamatan Batang Lupar, Kapuas Hulu. Lanjak adalah salah satu akses masuk ke kawasan Taman Nasional Danau Sentarum.
Sekretaris West Borneo Tourism Association, Roni Wang menjelaskan, sekitar 100 peserta dari berbagai penjuru nusantara seperti dari Jakarta, Bogor, Garut, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Blitar, Bondowoso, Jayapura, Medan, Berau, Pontianak, Bengkayang dan tuan rumah Putussibau sudah mendaftarkan diri mengikuti kegiatan.
"Sementara dari manca negara dari Kuala Lumpur, Kuching, Sibu, Sri Aman, Bintulu, dan sabah berjumlah 32 peserta. Kegiatan dari Festival Danau Sentarum (FDS) 2018 untuk tahun ini lebih eksklusif karena masuk dalam Calender of Event Kementerian Pariwisata dalam 100 Wonderful Event of Indonesia 2018," tutur Roni, yang juga sebagai Ketua Panitia Bersepeda di Jantung Borneo II ini.
Terkait jarak yang akan ditempuh oleh seluruh peserta, ditambahkan Roni akan dua kali lipat lebih jauh dari tahun 2017, yaitu mencapai 141 km. Melintasi dua negara, yaitu Malaysia dan Indonesia, peserta akan melihat indahnya Jantung Borneo secara dekat dan bisa berinteraksi dengan penduduk setempat.
"Kegiatan ini menjadi upaya mendukung program pemerintah Indonesia dalam mengkampanyekan penurunan pemanasan global. Bersepeda sembari menikmati dan menghargai alam di kawasan Jantung Borneo," urainya.
Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalbar juga telah berkoordinasi dengan Ketua Sosek Malindo, PLBN Nanga Badau serta Kepolisian RI. "Termasuk koordinasi dengan Polis Sarawak, JPJ Sarawak, Majlis Keselamatan Negara (Sarawak), Kesihatan Negeri Sarawak, Pelancongan Negeri Sarawak dan Konsulat Jendral Republik Indonesia di Kuching," tambahnya.