HSBC DUKUNG TERWUJUDNYA EKONOMI BERKELANJUTAN MELALUI KONSERVASI LINGKUNGAN
Berkolaborasi dengan WWF-Indonesia, PT Bank HSBC Indonesia berupaya mendorong industri dan masyarakat memahami pentingnya pelestarian lingkungan sebagai sumber kesejahteraan jangka panjang.
Jakarta, 29 September 2017 – Sebagai bagian dari komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, PT Bank HSBC Indonesia meyakini pentingnya konservasi lingkungan hidup. Hal ini tercermin dari beragam program konservasi lingkungan hidup yang dijalankan bersama WWF-Indonesia selama lebih dari satu dekade, yang menyentuh dimensi ekonomi, ekologi dan kesejahteraan sosial. HSBC memandang perlu tercipta paradigma baru di dunia bisnis guna terciptanya ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.
Nuni Sutyoko, Head of Corporate Sustainability, PT Bank HSBC Indonesia, mengatakan, “Setelah berintegrasi menjadi PT Bank HSBC Indonesia, kami memiliki peran strategis dalam berkontribusi bagi masyarakat Indonesia secara lebih luas lagi. Kontribusi kami ini bertujuan untuk mendorong perkembangan bisnis sekaligus membangun ketahanan ekonomi masyarakat. Inilah yang kami sebut keberlanjutan atau Sustainability.”
Nuni menambahkan, “Saat ini kita sering mendapatkan pelaku bisnis yang menempatkan keberlanjutan hanya sebagai aspek tambahan dari bisnisnya. Sesungguhnya, aspek keberlanjutan dan konservasi adalah saling terkait dan menjadi bagian penting untuk memastikan keberlangsungan bisnis di masa depan. Bahkan, dengan melakukan konservasi lingkungan, kita juga terpapar pada beragam peluang ekonomi baru seperti pertanian atau pariwisata, yang berpotensi mampu membangun kesejahteraan dalam jangka panjang.”
Bersama WWF-Indonesia, PT Bank HSBC Indonesia menggelar serangkaian program konservasi lingkungan berkelanjutan di berbagai wilayah Indonesia – dari Sumatera hingga Papua. Program-program berkelanjutan tersebut antara lain adalah program pembudidayaan perikanan di kawasan segitiga karang dunia; program monitoring hiu-paus, edukasi lingkungan dan sanitasi di Teluk Cendrawasih; program air bersih melalui pembangunan pusat informasi dan laboratorium air tawar di Rimbang Baling, Riau; program pengelolaan limbah dan sanitasi di Teluk Cendrawasih dan Labuan Bajo; program pertanian kelapa sawit yang berkelanjutan di Kalimantan Barat; serta program wisata bahari berwawasan lingkungan di Indonesia Timur.
Arnold Sitompul, Direktur Konservasi WWF-Indonesia, berujar, “Keberhasilan konservasi hanya bisa dicapai salah satunya dengan memastikan adanya keberlanjutan ekonomi masyarakat. Kami mencoba mewujudkan hal tersebut melalui penerapan prinsip-prinsip pemanfaatan secara lestari di berbagai sektor, antara lain sektor perkebunan kelapa sawit, perikanan dan pariwisata. Kemitraan dengan institusi keuangan dan perbankan seperti dengan HSBC ini, menjadi salah satu bentuk kemitraan yang strategis untuk memastikan implementasi pemanfaatan secara lestari bisa sejalan dengan tumbuhnya perekonomian masyarakat.”
Masyarakat Rimbang Baling menjadi satu contoh masyarakat yang memiliki kesadaran tinggi dalam menjaga lingkungan. Dengan dukungan WWF dan HSBC, masyarakat mulai merasakan manfaat menjaga sungai dan melakukan praktik ekowisata bagi perekonomian mereka, dan meninggalkan praktik perambahan hutan. Reformasi budaya serupa juga mulai terbangun kuat pada program pembinaan petani kelapa sawit di Kalimantan Barat yang dapat melakukan produktivitas optimal untuk pengembangan bisnisnya tanpa harus melakukan pengrusakan hutan.
“Kami berharap beragam program konservasi yang dijalankan bersama ini dapat membuktikan sekaligus menginspirasi para pelaku bisnis di manapun bahwa kelestarian adalah faktor penting dalam mewujudkan bisnis yang berkelanjutan,” pungkas Nuni.