HIU, PEMECAH KESUNYIAN TRANSEK
Oleh: Kasman (Reef Check Indonesia)
Perdagangan sirip hiu dan konsumsi illegal hiu sebagai menu seafood membuat populasi ikan ini semakin terancam di perairan indonesia. Padahal, sesuai dengan International Union for Conservation of Nature (IUCN), dari setidaknya seratus jenis hiu yang ada di Indonesia, tercatat 1 jenis hiu dikategorikan sangat terancam langka (critically endangered), 5 jenis termasuk langka (endangered), 23 jenis yang termasuk kategori rawan punah (vurnerable), serta 35 jenis hiu yang memiliki status hampir terancam (near threatened).
Bagi masyarakat umum, hiu merupakan biota laut yang sangat berbahaya. Bahkan, beberapa film mencerminkan keganasan ikan hiu yang memakan manusia. Padahal, nyatanya, boleh jadi lebih sedikit manusia yang dimakan hiu, dibandingkan jumlah manusia yang memakan hiu.
Kalau orang awam mendambakan tidak pernah bertemu hiu, penyelam #XPDCALORFLOTIM justru dihibur dengan kedatangannya. Cukup melihat dan mengambil beberapa gambar ikan hiu, membuat kami sangat senang.
Terkadang, di tengah sunyinya transek pengamatan dari ikan target, seketika menjadi ramai dengan kedatangan ikan hiu. Perasaan senang bukan berarti tidak takut, kami juga tetap waspada terhadap kehadiran hiu. Selama tidak mengganggu mereka, pasti mereka juga tidak mengganggu manusia.
Di Alor dan Flores Timur, sangat mudah menemukan hiu seperti white tip shark (Triaenodon obesus) dan black tip shark (Carcharhinus melanopterus) pada saat melakukan penyelaman. Bertatap muka dengan hiu menjadi hal yang biasa dirasakan, terutama para pendata ikan besar dan kecil dalam tim kami.
Dari seluruh lokasi pengamatan di dalam dan luar kawasan Suaka Alam Perairan (SAP) Kabupaten Alor maupun Flores Timur, kami menjumpai predator teratas rantai makanan ini di lebih dari 10 lokasi.
Ikan karismatik ini sangat sering ditemukan berenang bebas di kolom air secara bergerombol (schooling) maupun hanya sendiri. Pada saat melakukan pemantauan di titik zona inti SAP Flores Timur, pendata ikan besar bertatap muka dengan banyak sekali hiu, baik itu white tip dan black tip shark. Lokasi ini merupakan pertemuan terbanyak dengan ikan hiu dibandingkan dengan lokasi lainnya.
Menjumpai hiu saat menyelam adalah kabar gembira – artinya, ekosistem terumbu karang di titik tersebut masih seimbang.