HIDANGAN FISH ‘N BLUES DEMI KELESTARIAN LAUT KITA
Oleh: Usmawati Anggita Sakti (Seafood Savers Communication Assistant) dan Nadia Adilina
Gaung responsible seafood atau hidangan laut yang menggunakan prinsip perikanan berkelanjutan dalam aktivitasnya sudah lama beredar. Namun, pengenalan produk olahan laut ramah lingkungan ini jarang dilakukan. Jika publik dapat merasakan secara langsung produk responsible yang memiliki nilai tambah tidak hanya dari segi kualitas, maka kesadaran untuk menggunakan produk seafood ramah lingkungan akan lebih cepat terwujud. Maka, untuk membuat publik melek produk responsible seafood, pada 16 Mei lalu, Seafood Savers menyelenggarakan sebuah acara bertajuk “In Store Campaign: Responsible Seafood For A Healthy Living”.
Acara yang bertempat di Komunal 88 Cafe Market ini bertujuan untuk memperkenalkan produk seafood ramah lingkungan serta program perbaikan perikanan yang diusung Seafood Savers. Tamu undangan yang hadir berasal dari berbagai latar belakang, seperti hotel, komunitas konservasi alam, jurnalis, mahasiswa, dan masyarakat umum, telah memeriahkan acara berkonsep makan tersebut.
“Bagi para penikmat hidangan olahan laut, responsible seafood atau hidangan laut yang ramah lingkungan mungkin sudah sering terdengar. Hari ini kita berkumpul bersama untuk mengenal lebih jauh apa itu responsible seafood lewat menu makan malam.” Ucap Hasrul Kokoh, Manager Fish ‘n Blues , dalam sambutannya.
Selanjutnya acara disusul dengan presentasi dari Febrina Berlianti, Seafood Savers Officer, yang memaparkan profile Seafood Savers sebagai media antara para pelaku bisnis perikanan dengan sertifikasi ekolabel ASC (Aquaculture Stewardship Councill) dan MSC (Marine Stewawrdship Council). Febrina juga menjelaskan program perbaikan serta peta lokasi kerja perusahaan dan ritel anggota Seafood Savers yang terdiri dari 9 perusahaan perikanan tangkap dan 5 perusahaan perikanan budidaya yang sedang menuju sertifikasi MSC dan ASC. Sebelum menutup presentasinya, Febrina tidak lupa memperkenalkan Fish ‘n Blues sebagai anggota Seafood Savers untuk sertifikasi ekolabel MSC.
Salah satu rangkaian acara yang berhasil menghadirkan antusiasme tamu undangan ialah sesi talkshow yang membahas isu seafood ramah lingkungan bersama Fish ‘n Blues dan Seafood Savers. Hal ini tercermin dari banyaknya pertanyaan yang diajukan tamu undangan mengenai kriteria ikan organik, fungsi mangrove terhadap kelestarian ikan hingga peran Seafood Savers untuk mengajak perusahaan menuju sertifikasi ASC dan MSC.
Menurut Kokoh, indikator ikan organik adalah ikan yang ditangkap dengan tidak menggunakan bom dan bahan kimia berbahaya. Selain itu, alat tangkap dan produknya dilipih dengan selektif, serta pengolahannyaa tanpa menggunakan pengawet.
“Sebagai anggota Seafood Savers kami menyambut baik acara ini. Kegiatan pengenalan produk responsible seafood yang dilakukan bersama akan membawa dampak yang lebih signifikan. Harapannya acara ini dapat memberikan kesan dan dampak positif bagi para tamu undangan, sehingga kegiatan perbaikan perikanan dapat berkembang dengan pesat.” tambah Kokoh.
Di akhir acara, Chef Nicola dari Komunal 88 mengadakan cooking demo yang berbahan dasar produk seafood dari Fish ‘n Blues dengan menu Tuna Tartare with Avocado, Pesto and Strawberry Sauce. Selain itu, Clams Chowder, hidangan pedas berbahan dasar Kerang Bulu dan Spicy Gindara Orecchiette berbahan dasar Ikan Gindara juga dihidangkan kepada para tamu undangan.