EVALUASI HASIL PERBAIKAN PERIKANAN KEPITING BAKAU MELALUI BMP COMPLIANCE
Oleh: Miko Budi Raharjo (Direktur Yayasan TAKA)
Tidak terasa sudah hampir tiga tahun proses aktivitas perbaikan pengelolaan perikanan kepiting bakau di Desa Mojo, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang telah berjalan. Mulai dari penilaian awal (Pre Assesment) terkait kondisi perikanan kepiting bakau pada pertengahan tahun 2013 lalu hingga dilaksanakannya program kerja (workplan) perbaikan perikanan (Fisheries Improvement Program/FIP) kepiting bakau oleh kelompok “Kepiting Lestari”. Kini Kepiting Lestari telah berganti nama menjadi “Kepiting Bakau Lestari” (KBL) atas inisiasi Yayasan TAKA bersama WWF-Indonesia serta nelayan penangkap kepiting bakau Desa Mojo menuju pemanfaatan kepiting bakau yang lestari dan berkelanjutan.
Pada tanggal 19 – 20 Desember 2016 lalu, Yayasan TAKA bersama dengan WWF-Indonesia sebagai anggota JARNUS (Jaringan Kerja Perikanan Bertanggung Jawab Nusantara) melakukan evaluasi BMP Compliance (BMPC) Komoditas Kepiting Bakau kepada Kelompok Kepiting Bakau Lestari di Desa Mojo, Ulujami, Kabupaten Pemalang. Dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan BMP telah dilakukan pada Kelompok KBL, evaluasi yang dilakukan meliputi penilaian terkait kelembagaan nelayan, aspek legalitas, aspek konservasi, aspek sosial dan serta aspek kualitas produk. Melalui metode wawancara mendalam ke tujuh nelayan dari kelompok KBL didapatkan berupa nilai 66,09% dari total 70% berdasar pada standar kesepakatan yang ditetapkan oleh WWF-Indonesia. Dari hasil penelusuran dan wawancara, menghasilkan beberapa evaluasi yang perlu diperbaiki dari pengelolaan penangkapan kepiting bakau di Desa Mojo antara lain, sinergisitas antar lembaga pengelola perikanan setempat secara partisipatif, memaksimalkan pencatatan hasil penangkapan atau pendaratan (logbook) kepiting bakau secara berkelanjutan, aspek penegakan hukum terkait pembatasan ukuran tangkap kepiting bakau di atas 250 gram dan penyediaan tempat sampah di perahu.
“Semoga setelah pelatihan ini, kapasitas kelompok nelayan Kepiting Bakau Lestari dalam menangkap kepiting bakau menjadi lebih baik dan menjadi contoh bagi nelayan lain supaya kepiting bakau di Pemalang bisa terus dimanfaatkan hingga waktu yang lama” pak Tolani – Pembina Kelompok Kepiting Bakau Lestari
Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dalam upaya perbaikan perikanan kepiting bakau di Desa Mojo, Kab. Pemalang. Tindak lanjut dari adanya pelatihan BMP kepiting bakau ini, adalah agar tim yang sebelumnya sudah ikut serta dalam pemberian materi dapat terus melakukan dampingan pada kelompok nelayan dalam melakukan perbaikan pengelolaan perikanan.Sehingga para peserta terutama nelayan anggota Kelompok KBL mampu mengimplementasikan teknik penangkapan kepiting bakau yang lebih lestari dan berkelanjutan.
---
Kepiting Bakau Lestari yang dibentuk pada 2014 telah mengikuti pelatihan Better Mangement Practices (BMP) untuk komoditas kepiting bakau pada pertengahan Januari 2016 lalu guna meningkatan kapasitas kelompok dari sudut pandang teknis dan pemahaman tentang penangkapan yang lestari bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pemalang serta beberapa tokoh masyarakat tersebut dilaksanakan di Desa Mojo. Pada praktiknya, pelatihan BMP tahun lalu tim dari Yayasan Taka dan WWF-Indonesia memberikan materi mengenai deskripsi kepiting bakau secara identifikasi, pengelolaan perbaikan perikanan melalui penguatan kelompok dan aktivitas penangkapannya, pengenalan logbook serta simulasi pengukuran kepiting bakau hingga perizinan kapal untuk pengemasan dan pengiriman