ENAM PAUS SPERMA BERHASIL DISELAMATKAN DARI PANTAI UJONG KAREUNG
Oleh: Dwi Aryo
Layaknya kejadian tanggap darurat, upaya penyelamatan 10 paus sperma yang terdampar di pantai Ujong Kareung, Aceh Besar, dihadapkan pada masalah waktu.
Sekelompok Paus Sperma yang melintas di perairan Aceh Besar dilaporkan terdampar di pantai Ujong Kareung pada hari Senin (13/11) lalu. Tim WWF-Indonesia dari kantor Aceh segera bergerak ke lokasi untuk upaya penyelamatan paus yang terdampar tersebut. Bersama Panglima Laot, PSDKP, Fakultas Kedokteran Hewan UNSYIAH, Basarnas, WCS serta BBKSDA, enam paus yang terdampar berhasil diselamatkan dan digiring kembali ke laut.
Upaya pengembalian 10 individu paus sperma yang terdampar tersebut dilakukan dengan sangat berhati-hati dan dikomandoi oleh para ahli. Berkat respon cepat dari pemerintahan daerah, lima individu paus berhasil dikembalikan ke laut lepas dengan menggunakan kapal penarik pada tengah malam waktu setempat. Keberhasilan ini diikuti dengan dikembalikannya dua paus lain ke laut pada waktu subuh.
Keesokan paginya (14/11), tiga individu paus lain yang masih terdampar di bibir pantai telah dalam keadaan mati. Tidak lama setelah itu, salah satu individu paus yang sebelumnya berhasil diselamatkan kembali ke bibir pantai dan menghembuskan nafas terakhirnya. Total paus yang mati hingga pagi ini menjadi empat individu.
Dalam kejadian mamalia laut terdampar, nekropsi atau pemeriksaan kondisi jaringan tubuh dari bangkai satwa sangatlah penting. Melalui pembedahan, para ahli dapat mengungkap penyebab terjadinya terdampar dan kematian dari mamalia laut tersebut, serta meningkatkan respon tanggap darurat.
“Seharusnya kejadian ini bisa menjadi kesempatan mempelajari paus dan jalur migrasinya, namun terkendala sumber daya manusia berpengalaman dan tenaga ahli. Indonesia perlu memperkuat satgas mamalia laut terdampar, terutama dengan melibatkan tenaga ahli di banyak lokasi, sehingga bila ada kejadian serupa penanganannya bisa lebih cepat,” ujar Dwi Suprapti, Marine Species Coordinator WWF-Indonesia.
Indonesia sendiri memiliki lebih dari 35 spesies cetacean (paus dan lumba-lumba) dan satu spesies sirenianya itu duyung (Dugong dugon). Sebagai negara perairan terbesar, pesisir Indonesia seringkali mendapati mamalia laut terdampar. Tahun lalu, sedikitnya 32 individu paus pilot terdampar di pantai Desa Pesisir, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. 24 paus tersebut dapat diselamatkan.