DWI MUTIARA, MENJADI VOLUNTEER KARENA AKRAB DENGAN DUNIA PENDIDIKAN & LINGKUNGAN
Oleh: Natalia Trita Agnika
Dwi ingin menerapkan latar belakang pendidikannya sebagai guru dalam bentuk kegiatan edukasi yang berbeda. Kecintaan dan kepedulian Dwi terhadap lingkungan hidup membuatnya menjadi volunteer.
Keterlibatan Dwi Widya Mutiara (26) sebagai volunteer di Bumi Panda sudah dimulai sejak 2014. Kala itu, Bumi Panda, rumah informasi lingkungan hidup milik WWF-Indonesia baru akan diluncurkan. Dwi ikut dalam diskusi yang membahas tentang keterlibatan volunteer dalam aktivasi dan launching Bumi Panda. Sebelumnya perempuan berhijab ini juga pernah menjadi volunteer Panda Mobile sejak 2012 ketika truk edukasi lingkungan hidup WWF-Indonesia tersebut mengunjungi Bandung.
Latar belakang Dwi sebagai penggiat Komunitas Earth Hour (EH) Bandung membuatnya memiliki jejaring yang cukup untuk mengajak banyak orang berkunjung ke Bumi Panda. Kebetulan pada saat itu juga ada persiapan menuju seremoni switch-off Earth Hour sehingga komunitas sering berkumpul di Bumi Panda untuk membicarakan isu-isu lingkungan yang ada di Bandung.
Pada dasarnya Dwi senang dengan dunia anak-anak. Hal itulah yang membuat Dwi selalu bersemangat ketika menerima kunjungan rombongan pelajar yang ingin mengetahui tentang lingkungan dan konservasi. Ketika menghadapi anak-anak yang terkadang sulit diatur, biasanya Dwi akan memberi ice breaking atau memberi mereka tebak-tebakan sehingga dapat mencuri perhatian mereka lagi.
“Walaupun kadang bikin kesal, kita (volunteer –Red) harus menjaga mood saat mendampingi mereka. Kita harus menjadi teman atau kakak bagi mereka agar mereka juga merasa nyaman dan informasi yang kita sampaikan terkait konservasi dapat diterima dengan baik oleh mereka,” ujarnya.
Beruntung selama menjadi volunteer, Dwi mendapat beberapa pelatihan yang sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang konservasi. Setiap bulan, para volunteer mendapat diskusi konservasi dengan tema yang berbeda-beda, mulai dari laut, hutan, dan satwa liar. Selain itu, pelatihan public speaking yang pernah didapatkannya juga menjadi bekal berharga ketika menyampaikan pesan konservasi kepada publik.
Meski sibuk menyelesaikan studi S2, Dwi berusaha membagi waktu antara pendidikan dan keinginan untuk melakukan kegiatan volunteer dengan bijaksana. Bagi Dwi, dunia pendidikan dan lingkungan tidak bisa terlepas dari dirinya. Passion Dwi memang di bidang ini sehingga ketika masih ada kesempatan, Dwi akan masih tetap aktif menjadi volunteer sampai nanti ada regenerasi.
Tanggal 5 Desember merupakan peringatan International Volunteer Day. Peringatan ini sebagai apresiasi kepada para volunteer. Ingin menjadi volunteer dan menjadi agen perubahan demi kelestarian alam? Mari berikan waktu, tenaga, kemampuan, dan energi untuk mengubah bumi menjadi lebih baik.