DENYUT JANTUNG BORNEO MASIH KUAT PADA PERTEMUAN TIGA NEGARA
Untuk disiarkan segera 9 Oktober 2009
Kota Kinabalu, Sabah – Kesepakatan dan resolusi yang dihasilkan pada pertemuan trilateral Heart of Borneo (HoB) yang selesai pada tanggal 6 Oktober 2009 membuktikan bahwa 'denyut' konservasi dan pembangunan berkelanjutan - darah kehidupan dari inisiatif HoB- masih kuat.
Dibuka oleh Deputi Menteri Sumberdaya dan Lingkungan, The Honourable Tan Sri Datuk Seri Panglima Joseh Kurup, menekankan pentingnya peran yang dimainkan oleh Inisiatif HoB dalam menjaga/membentuk kawasan yang dilindungi, memelihara hutan produksi dan memastikan pemanfaatan lahan secara berkelanjutan.
Menurutnya HoB merupakan bagian penting dari warisan alam yg dimiliki oleh Asia Tenggara terutama karena kawasan ini merupakan sumber vital bagi kebutuhan dan pengembangan perekonomian. Dia juga mengingatkan bahwa pekerjaan masih belum selesai dan mengharapkan ketiga pemerintahan Brunei Darussalam, Indonesia dan Malaysia dapat menghasilkan metode yang efektif untuk mengimplementasikan apa-apa yang telah disepakati dalam pertemuan.
Berkaitan dengan kesimpulan pertemuan, dalam dokumen hasil pertemuan ketiga negara menitikberatkan pentingnya pendanaan berkelanjutan untuk mewujudkan visi HoB menjadi realitas. Para delegasi juga menekankan perlunya mempromosikan HoB sebagai kawasan prioritas untuk REDD (Pengurangan Emisi Karbon akibat Deforestasi dan Degradasi Hutan - Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation) dan peluang untuk mendemonstrasikan inisiatif ini dalam sebuah side-event pada Konferensi Perubahan Iklim di Copenhagen tahun ini.
Menurut Adam Tomasek, WWF Heart of Borneo Initiative Leader, dirinya optimis dengan perkembangan rencana strategi HoB yang dibuat oleh masing-masing negara termasuk implementasinya di lapangan, yang kelak akan menjadi pondasi bagi suksesnya inisiatif tiga negara ini.
“Sementara perkembangan pertemuan ini cukup menggembirakan, perlu diingat faktanya saat ini HoB masih menghadapi banyak ancaman besar. Resiko kebakaran hutan, deforestasi, perdagangan satwa liar dan ekstraksi sumberdaya alam merupakan tantangan yang perlu terus dicari solusinya jika ketiga negara ingin mencapai tujuan bersama, sebagaimana yang telah menjadi komitmen dalam Deklarasi HoB pada tahun 2007.”
“Bumi ini sedang berjuang menghadapi perubahan iklim global, adalah sangat penting bagi pemerintah Brunei Darussalam, Indonesia dan Malaysia untuk memposisikan inisiatif HoB sebagai bagian dari solusi,” demikian lanjut Adam Tomasek.
Selesai.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
Chris Greenwood, HoB Communications Manager +60 012 28354126.
Email: chris.greenwood@wwf.panda.org
Adam Tomasek, Leader, Heart of Borneo Initiative
Tel: +62 21 5761070 ext. 503, Fax: +62 21 57610980, Cellphone: +62 815 19044 167
E-mail: atomasek@wwf.or.id
Catatan untuk Editor
Inisiatif Heart of Borneo
Pada Februari 2007, para pemerintah Negara Brunei Darussalam, Indonesia dan Malaysia menandatangani Deklrasi Heart of Borneo. Deklarasi ini didukung oleh beberapa kesepakatan global setingkat regional dan internasional oleh ASEAN (Association of South East Asian Nations), Brunei Darussalam- Indonesia-Malaysia-Philippines East Asia Growth Area (BIMP-EAGA), Asia-Pacific Economic Co-operation (APEC), United Nations Convention on Biological Diversity (UNCBD).