DEKLARASI OASIS BERIKAN OASE UNTUK ACEH
Sebuah oase perlindungan untuk perairan di Aceh Besar bernama Deklarasi Oasis dihasilkan dari pertemuan para pihak yang dihadiri oleh WWF, Jaringan Kuala, Panglima Laot Lho se-Aceh Besar, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh Besar, Fauna & Flora Indonesia (FFI), dan beberapa mitra strategis lainnya, akhirnya tercetus pada bulan September 2011 setelah sebelumnya pertemuan serupa digelar pada bulan Agustus. Salah satu butir penting dalam deklarasi tersebut adalah seruan serta dukungan dari para pihak terhadap kesepakatan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan di wilayah Kabupaten Aceh Besar.
Salah satu strategi proses pemulihan dan penetapan zonasi wilayah konservasi kelautan tersebut akan melibatkan nelayan dan masyarakat lokal di wilayah yang rencana tersusun oleh 8 kecamatan. Masyarakat sendiri sangat memahami bahwa aktivitas mereka sering kali tersingkir oleh nelayan besar dari luar serta kesulitan menangkap ikan akibat kerusakan ekosistem dan musim, serta iklim yang telah bergeser.
Saat ini, sebuah forum multi pihak, termasuk di dalamnya WWF-Indonesia dan Jaringan Kuala, sedang mengawal kesepakatan tersebut yang dimulai sejak tahun 2010. Surat usulan penetapan kawasan konservasi dari DKP Aceh Besar Nomer 523/127/2011 tertanggal 11 mei 2011 akhirnya ditindaklanjuti dengan sebuah Keputusan Bupati Aceh Besar Nomer 190 Tahun 2011 tentang Pembentukan Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kabupaten Aceh Besar.
Keputusan penting tersebut sangat berguna bagi masyarakat dalam memaksimalkan potensi di daerah kelautan Aceh Besar seperti eko-wisata bahari, perindungan penyu, daerah penyelaman yang kaya akan terumbu karang, budidaya perikanan, serta perikanan tangkap yang semuanya dikelola secara berkelanjutan agar mendapatkan nilai tambah, ketersediaan sumber daya secara terus menerus dengan tetap bersandarkan kepada nilai-nilai kearifan lokal dan pertimbangan keberlanjutan lingkungan.
Kontak WWF-Indonesia Aceh: Chik Rini (CRini@wwf.or.id)
Kontak Jaringan Kuala: Arifsyah Nasution (arifsyah@gmail.com)
Tulisan oleh: Aulia Rahman (arahman@wwf.or.id / twitter: @8AD)