DAYA TARIK TRUK PANDA MOBILE DALAM PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP DI GEDUNG SATE
Oleh: Fina Belia (Volunteer Bumi Panda)
Setelah tahun lalu Bumi Panda turut meramaikan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Provinsi Jawa Barat, tahun ini giliran Panda Mobile yang mendapatkan kesempatan serupa. Truk Panda Mobile yang didukung oleh volunteer dari Bumi Panda hadir dalam rangkaian acara yang diselenggarakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat di Gedung Sate, Bandung pada Rabu (27/07) silam.
Acara tersebut melibatkan beberapa sekolah dan komunitas penggiat lingkungan di Jawa Barat. Penampilan kesenian dan pameran kerajinan barang-barang bekas dari setiap sekolah dan komunitas turut meramaikan kegiatan bertema lingkungan hidup tersebut. Kerajinan yang dibuat merupakan hasil karya para siswa yang sekolahnya diundang pada hari itu, mulai dari SD, SMP, SMA, dan SMK di Bandung. Beberapa sekolah yang mengadakan pameran, yaitu SDN BPK Penabur Bandung, SDN Buah Batu Selatan, SMPN 34 Bandung, SD Darul Hikam, SMKN 8 Bandung, SMKN 3 Bandung, dan masih banyak lagi. Selain perwakilan sekolah yang ada di Bandung, acara ini juga dihadiri oleh perwakilan masing-masing sekolah dan penggiat lingkungan dari berbagai daerah di Jawa Barat.
Sejak pagi sebelum acara dibuka, stand pameran sudah siap dan ramai pengunjung. Tim Panda Mobile pun sudah bersiap untuk membuka kegiatan sejak pukul 08.00 WIB. Siswa-siswi SD dan SMP nampak berlalu-lalang di sekitar truk Panda Mobile. Mereka sangat penasaran dengan truk enam roda yang terlihat menarik dengan beberapa boneka hewan yang ditempatkan di dalam truk. Badan truk Panda Mobile sendiri berwarna-warni dan memberikan banyak informasi seputar satwa payung dan satwa yang dilindungi. Tak ingin melewatkan kesempatan, para volunteer mulai mengajak anak-anak yang berlalu-lalang untuk naik ke truk dan menyampaikan pesan konservasi pada mereka.
Kegiatan pertama di truk Panda Mobile adalah storytelling. Kak Ryan dari tim Panda Mobile membuka acara dengan bercanda bersama anak-anak dan mengajak mereka untuk mengenal WWF lebih dekat. Pengenalan WWF dimulai dengan memberi contoh kebiasaan-kebiasaan buruk manusia yang merusak alam, khususnya hutan yang merupakan habitat hewan-hewan langka yang ada di Indonesia. Melalui contoh-contoh itu, Kak Ryan mengaitkannya dengan tujuan dan fungsi dibentuknya WWF. Isu efek rumah kaca kembali diangkat untuk memberikan gambaran yang jelas kepada para siswa tentang bahaya gaya hidup yang tidak ramah lingkungan. Selanjutnya, Kak Ryan memulai kegiatan storytelling dengan tokoh utama bayi orangutan dan harimau Sumatera yang populasinya menurun karena perburuan liar oleh manusia. Anak-anak sesekali tertawa karena tokoh yang diceritakan bertingkah lucu dan menggemaskan. Anak-anak yang hadir pada sesi tersebut semakin senang saat Kak Ryan membagikan hadiah berupa gantungan kunci untuk setiap anak yang hadir pada sesi pertama ini.
Usai mendengarkan storytelling, para siswa semakin penasaran dengan truk Panda Mobile. Tak sedikit yang mengantri untuk bisa naik ke truk dan menanyakan berbagai hal terkait WWF, hewan-hewan yang dikonservasi, maupun hal lain terkait isu lingkungan. Mereka bergantian dengan anak-anak sekolah lain yang telah mengantri untuk mendapat giliran. Beberapa anak yang telah mendengarkan storytelling juga ada yang tetap duduk di truk untuk mengikuti kegiatan pada sesi selanjutnya, yaitu menonton film animasi.
Menyambut Global Tiger Day yang diperingati setiap tanggal 29 Juli, film animasi yang diputar berjudul “Pemburu Harimau”. Film tersebut menceritakan tentang hutan yang merupakan habitat hewan-hewan langka dan populasi harimau Sumatera yang semakin menurun. Anak-anak sangat larut dalam film, terlihat dari tawa mereka yang lepas saat ada adegan lucu di film animasi tersebut dan banyaknya anak-anak yang berdiri di truk hanya karena ingin melihat lebih jelas film yang sedang diputar. Pada kesempatan berikutnya, beberapa film lain terkait hutan, gaya hidup ramah lingkungan, dan efek kerusakan lingkungan juga diputarkan pada sesi ini.
Kegiatan selanjutnya yang diselenggarakan di atas truk Panda Mobile adalah mewarnai. Tema yang diangkat masih seputar hewan-hewan langka yang menjadi fokus kerja konservasi WWF-Indonesia. Para volunteer membagikan kertas bergambar satwa langka untuk diwarnai oleh mereka. Beberapa anak sudah mengenal ciri-ciri khusus yang dimiliki masing-masing hewan dilihat dari pilihan warna yang diambil oleh mereka. Kegiatan mewarnai berlangsung sampai pukul 13.00 WIB dan menjadi akhir kegiatan Panda Mobile di Gedung Sate.
Kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tersebut diselenggarakan dengan harapan dapat mengedukasi publik dalam upaya melestarikan bumi dan menyelamatkan bumi dari kerusakan. Kehadiran Panda Mobile menjadi daya tarik tersendiri karena menjadi salah satu media edukasi lingkungan hidup yang unik. Di penghujung acara, Panda Mobile mendapatkan penghargaan dengan kategori edukator pendidikan lingkungan hidup terbaik.