PANDA MOBILE SEBARKAN PESAN KONSERVASI DI CAR FREE DAY KATULAMPA, BOGOR
Oleh: Muhammad Azhari Lubis (Volunteer Panda Mobile)
Pada hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau yang lebih dikenal dengan istilah car free day (CFD), Minggu (06/11) yang lalu di Katulampa, Bogor, Panda Mobile mengedukasi masyarakat dan anak-anak tentang lingkungan. Pagi-pagi sekali sekira pukul 06.00 WIB, tim Panda Mobile sudah melakukan persiapan di lokasi CFD.
Sebelum kegiatan dimulai, anak-anak yang berada di area CFD Katulampa Bogor terlebih dahulu diajak untuk bermain games engklek harimau Sumatera. Sembari bermain engklek, mereka diajak mengenal perilaku satwa harimau Sumatera dan habitatnya. Para volunteer juga menjelaskan mengapa harimau Sumatera harus diselamatkan.
Para peserta juga mengenal satwa-satwa yang menjadi fokus konservasi WWF-Indonesia melalui kegiatan mewarnai. Pada kegiatan ini, banyak anak yang tertarik. Mereka meminta lembar mewarnai kepada para volunteer. Suasana truk Panda Mobile hari itu sangat ramai. Para peserta yang sudah mendapatkan lembar mewarnai betul-betul telaten dan serius dalam mewarnai gambar satwa yang terancam punah, seperti gajah Sumatera dan harimau Sumatera.
Pesan konservasi yang disampaikan oleh Panda Mobile dalam CFD Katulampa Bogor juga dibalut dalam kemasan storytelling. Kak Ryan, pendongeng dari Panda Mobile berkisah tentang anak orangutan yang kehilangan induknya akibat ulah manusia. Melalui dongeng tersebut, publik yang ada di area CFD diajak untuk peduli terhadap nasib orangutan. Orang dewasa dan anak-anak merasa sangat senang dan antusias mendengar dongeng tentang satwa tersebut.
Kehadiran truk Panda Mobile di area CFD cukup menarik perhatian publik. Beberapa dari pengunjung yang datang bahkan ingin mengundang Panda Mobile untuk melakukan kegiatan di sekolah mereka. Salah satu dari pengunjung tersebut ternyata merupakan guru dari sebuah sekolah di Bogor. “Di daerah Bogor ini banyak sekali sekolah yang membutuhkan edukasi terkait lingkungan seperti ini karena Kota Bogor memiliki andil besar bagi kota-kota lainnya, misalnya air yang mengalir di Sungai Ciliwung ke arah Jakarta. Apabila banyak masyarakat di Bogor sudah mencemari sungai-sungai tersebut, apa kabarnya dengan kondisi sungai di Jakarta? Semua saling terkait, bahkan dengan satwa. Apabila manusia terus merusak alam, satwa-satwa akan punah dan berimbas ke manusia itu sendiri karena tidak seimbangnya ekosistem,” tuturnya.
Selain sebagai panggung storytelling, truk Panda Mobile juga bisa digunakan sebagai tempat untuk menonton film tentang lingkungan hidup. Hari itu, usai mendengarkan storytelling, anak-anak juga naik ke truk untuk menonton beberapa film, seperti “Pemburu Harimau”, “The World is Where We Live”, “Quartet at the Crossroads”, dan “Animal Planet”. Setelah menonton film, volunteer Panda Mobile mengajukan pertanyaan kepada anak-anak tentang satwa apa saja yang ada dalam film tersebut dan mengenalkan beberapa jenis satwa yang belum mereka ketahui serta memberikan penjelasan tentang pesan yang disampaikan dalam film tersebut.