BELAJAR TENTANG EDUCATION FOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT DI TENGAH DINGINNYA SARONGGE
Sembilan kota, berbagai komunitas bertemu di satu tempat dengan membawa satu visi yang sama. Saung Sarongge, Kabupaten Cianjur, 7-11 Februari 2020 merupakan tempat dan waktu yang dimanfaatkan untuk berbagi pengalaman dan cerita serta belajar bersama dalam kegiatan Training of Trainers yang diselenggarakan oleh WWF-Indonesia. Diikuti oleh setiap perwakilan Earth Hour masing-masing kota, terutama yang termasuk dalam Region II di antaranya adalah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Serang, Bandung, dan Cianjur. Selain itu, diikuti pula oleh perwakilan dari Panda Mobile, Marine Buddies, Pesantren, Pramuka, dan Umum. Berbagai kegiatan yang diselenggarakan merupakan pengalaman yang bermanfaat dan sangat menyenangkan tentunya.
Kami belajar mengenai Education for Sustainable Development dan Sustainable Development Goals (SDG’s) yang disampaikan oleh Ibu Rini Andriani. Banyak orang yang masih belum paham mengenai konsep keberlanjutan dan SDG’s, namun setelah belajar dan dijelaskan kembali di sini, kami jadi lebih mengerti bahwa Indonesia memiliki 13 tujuan untuk mencapai pembangunan atau perkembangan yang berkelanjutan untuk berbagai sektor mulai dari ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Latar belakang ditetapkan tujuan tersebut yaitu guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDG’s digunakan sebagai pedoman dalam melakukan berbagai kegiatan yang mencakup perkembangan secara berkelanjutan. Pada kenyataannya sekarang ini seluruh kalangan masyarakat sedang senang menjadi konsumen yang berlebihan tanpa mengenal batas dari sumber daya alam yang ada, dan tidak memanfaatkan sumber daya alam dengan secukupnya dan semestinya. Maka dari itu penting bagi kami untuk diberi bekal materi tersebut, karena kami yang terdiri dari berbagai komunitas dengan tujuan yang sama yaitu mengajak orang-orang di seluruh dunia untuk terus menjadi bagian dari momentum global untuk membantu melawan perubahan iklim yang mana memiliki dampak di berbagai sektor.
Salah satu tema yang kami bahas dalam seluruh rangkaian kegiatan ini yaitu keanekaragaman hayati. Banyak orang menganggap bahwa keanekaragaman hayati sama artinya dengan hutan, padahal hutan adalah salah satu bagian dari keanekaragaman hayati, dan masih banyak contoh lain seperti flora dan fauna di laut, sawah, sampai dengan lingkup pekarangan rumah dan sekolah.
Selain bekal materi yang akan disampaikan, kami juga diberikan bekal materi menjadi fasilitator untuk memberikan edukasi kepada siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) supaya pembahasan atau materi yang akan disampaikan dapat diterima dan dipahami terlebih lagi dapat dipraktikkan di kehidupan sehari-hari dan menjadi pemantik untuk inisiasi pergerakan di lingkungan sekitar mereka. Oleh karena itu, kami dibekali materi oleh fasilitator dari Inspirit yang sangat berpengalaman sekali. Kami diberikan materi untuk mengenali diri kami sendiri mulai dari segala sesuatu yang dapat membangun mimpi kami, kekuatan kami, sampai bagaimana cara melakukan segala sesuatu untuk mewujudkan mimpi kami. Berbagai hal tersebut diceritakan kepada kelompok kecil kami, dan dari sharing pengalaman dan cerita tersebut berguna untuk membangun chemistry di kelompok kami dan sekaligus berlatih untuk menjadi fasilitator untuk adik-adik di Sekolah Dasar (SD).
Kami juga belajar tentang public speaking yang tentunya sangat berguna untuk melatih rasa percaya diri dalam berbicara di depan umum. Ternyata berbicara juga memiliki berbagai aspek yang perlu diperhatikan di antaranya olah ruang, olah suara, olah rasa dan bahkan sampai kepada bagaimana cara menyampaikan suatu hal supaya dapat dipahami oleh audiens. Kegiatan dan materi yang diberikan sangat membantu kami untuk saling mengenal peserta pelatihan, dan tentunya semua kegiatan yang diberikan dikemas dengan cara yang menyenangkan sehingga kami yang mengikuti kegiatan tersebut juga merasakan suasana yang menyenangkan pula.