ARTIS MUDA KIAN SADAR DENGAN UPAYA KONSERVASI ALAM
Oleh: Ciptanti Putri
Sejumlah artis muda tampak ikut bagian dalam pagelaran “Golden Path of Love-Persembahan Cinta Untuk Bumi” di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada 22-23 Desember 2012. Boyband Max5, Daniel Christanto, Wulan Alora, Adinia Wirasti, dan Rio Febrian adalah beberapa di antaranya. Mereka mewakili generasi muda di usia belasan, dua puluhan, dan awal tiga puluhan. Mereka berbagi opini mengenai isu pelestarian alam dan pengetahuan seputar upaya konservasi yang digiatkan oleh WWF-Indonesia.
*************************
Beranggotakan Fendy, Vicky, Reggy, Taufik, dan Bayu, kelompok vokal pria Max5 mengaku bangga dan antusias dapat terlibat dalam pagelaran. Terlebih ini merupakan pengalaman mereka terlibat pertunjukan seni yang bersifat teaterikal.
“Script-nya mengandung banyak pesan tentang pelestarian alam, salah satunya dengan menjalankan gaya hidup hijau. Kami memerankan sekelompok nelayan muda yang tak mengerti cara mengeksploitasi kekayaan hayati laut yang aman. Secara eksplisit masyarakat gampang menangkap pesannya,” papar Fendy, mewakili teman-temannya di Max5.
“Menurut kami, WWF merupakan sebuah organisasi yang benar-benar memerhatikan lingkungan hidup. Sekarang ini, seiring dengan pembangunan yang berjalan pesat, tugas kita bersama untuk mengajak orang agar hidup lebih bijaksana terhadap alam, agar Bumi tetap lestari,” ujar Fendy lagi. Max5 mengimbau fans dan generasi muda pada umumnya untuk memulai gaya hidup hijau. “Hijaukanlah area pekarangan dengan tanaman, lalu berhemat dalam penggunaan plastik dan kertas, serta penggunaan energi yang tak terbarukan. Lebih baik kita mencegah kerusakan alam dari sekarang agar generasi mendatang masih dapat menikmati alam seperti saat ini,” tutup Fendy.
*************************
Daniel Christanto, seorang penyanyi seriosa muda, dengan jujur mengaku tidak begitu mengenal WWF-Indonesia. Yang ia ketahui, ia sering kali menjumpai stand WWF-Indonesia dengan maskot pandanya di setiap pusat perbelanjaan yang dikunjunginya.
“Menurut saya WWF sangat aktif dan gigih dalam usaha melindungi alam. Kecintaan terhadap alam memang harus ditumbuhkan dari diri masing-masing pribadi,” kata pria yang dalam pagelaran berduet dengan Sruti Perwati, seorang sinden kenamaan. “Kesadaran dan perilaku memelihara alam kelak akan menunjang kehidupan kita dan anak-cucu di masa depan,” jelas Daniel.
Ia berharap WWF-Indonesia makin mengembangkan aktivitasnya dan tetap bersemangat dalam pergerakan perlindungan alam. “Semoga manusia semakin disadarkan akan pentingnya menjaga lingkungan di sekitar,” pungkasnya.
**************************
Wulan Alora, biduan jebolan ajang pencarian bakat KDI, menyatakan penampilannya dalam pagelaran cukup istimewa. “Sebelumnya kan, saya dikenal sebagai seorang penyanyi dangdut. Akan tetapi, dalam pagelaran ini saya berduet dengan Rio Silaen membawakan lagu ‘Ibu Pertiwi’ dengan warna yang lebih pop,” ujarnya. Penyanyi yang sedang hamil muda ini mengaku mempersiapkan diri dengan serius untuk membawakan lagu tersebut. “Lagu ‘Ibu Pertiwi’ merupakan lagu yang bermakna dalam, saya berusaha membawakannya dengan khidmat dan sungguh-sungguh.”
Lebih lanjut, Wulan menyebutkan bahwa dirinya tertarik untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan WWF-Indonesia. “Saya sudah banyak terekspos dengan gaya hidup hijau ketika masih aktif dalam program KDI. Di rumah pun saya memanfaatkan lahan yang ada untuk penghijauan. Jadi saya siap jika memang WWF membutuhkan kontribusi saya,” tuturnya.
**************************
Pemain film muda berbakat Adinia Wirasti merasa sangat beruntung bisa bergabung dalam pagelaran. “Saya tumbuh dengan kepercayaan bahwa apa yang berasal dari Bumi akan kembali ke Bumi. Bumi ini tanpa pamrih menyediakan semua kebutuhan kita. Kita saja yang tidak pernah berterima kasih dan sadar untuk menjaganya,” urai gadis yang akrab disapa Asti ini bersemangat.
Asti mengatakan, kontribusinya dalam pagelaran 50 tahun WWF ini menjadi wadahnya berterima kasih kepada alam. “Usia 50 tahun itu sudah cukup tua, sepuh. Saya percaya WWF memiliki karisma-karisma yang dapat menjadi wadah untuk berterima kasih kepada alam,” ungkapnya.
Dalam pagelaran, gadis pemeran Karmen dalam film ‘Ada Apa Dengan Cinta’ ini membacakan ‘Prosa Lestari’ karya CEO/Executive Director WWF-Indonesia, DR. Efransjah, bersama seniman teater Ratna Riantiarno. “Saya mewakili generasi muda, sementara Mbak Ratna mewakili generasi yang lebih senior. Kami menyuarakan arti lestari menurut masing-masing generasi. Ini juga berupa seruan kepada kedua generasi karena alam sudah memberi tanda bahwa mereka sedang terusik kelestariannya,” cerita Asti.
Menurutnya, generasi muda saat ini sudah lebih aware dengan isu pelestarian alam. “Sekarang ini sudah berkembang ecoliving, ecodesign, ada green school. Anak-anak kecil sudah membuat mainan dari barang-barang bekas. Saya senang sekali,” ujarnya.
Asti menyatakan kekagumannya kepada WWF-Indonesia yang tidak hanya bergiat di pelestarian binatang dan alam, tetapi mulai juga mengkonservasi budaya lokal. “Banyak kearifan dan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam seni budaya. Kita lahir di Bumi yang sudah tua, pendahulu-pendahulu kita menciptakan budaya untuk selaras dengan alam. Hidup selaras berarti saling menjaga dan saling menyayangi,” tutup penyuka diving ini.
**************************
Lama tak terdengar kabarnya, Rio Febrian menyatakan keterlibatannya dalam pagelaran merupakan bentuk kepeduliaannya terhadap kelestarian alam Indonesia. “Saya yakin seluruh seniman yang terlibat di sini memiliki concern terhadap kelestarian alam. Dalam pagelaran, saya menyanyikan lagu ‘Kemarau’ bersama empat penyanyi lainnya,” ungkap ayah satu anak ini.
Ia menyatakan senang dan bangga bisa berpartisipasi dalam pagelaran yang di dunia pertama kalinya diselenggarakan oleh WWF-Indonesia. “Pagelaran ini tidak sekadar propaganda kosong. Seni dan musik adalah bahasa universal, semua orang bisa dengan mudah masuk dan memahaminya. Saya sangat berharap pesan-pesan konservasi dari WWF tersampaikan ke penonton lewat paket kebudayaan Indonesia yang indah. Semuanya dapat dinikmati di pagelaran ini,” papar penyanyi yang kondang dengan lagu 'Jenuh' ini.