5 HA LAHAN KRITIS DI UJUNG KULON DITANAMI NEWTREES
Oleh: Maya Bellina
Sebuah kolaborasi multipihak yang selaras dengan pembangunan berkelanjutan kembali dilakukan Taman Nasional Ujung Kulon. Kali ini, Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Balai Taman Nasional Ujung Kulon, dan WWF-Indonesia, serta Bantex dari perwakilan korporasi, menggiatkan upaya restorasi lahan kritis di Desa Keramatjaya, salah satu desa yang merupakan kawasan penyangga (buffer zone) TN Ujung Kulon, Kab. Pandeglang, Banten.
Kegiatan yang berada dalam payung program reforestasi NEWtrees WWF-Indonesia ini merupakan pelaksanaan Nota Kesepahaman WWF-Indonesia dengan Pemkab Pandeglang dan Bantex yang direalisasikan melalui penanaman 5 ha lahan kritis yang merupakan bagian dari 17,5 ha lahan transmigrasi Keramat Jaya.
Lahan milik Pemkab Pandeglang ini awalnya merupakan lahan untuk menampung 175 KK eksodan konflik Aceh asal Pandeglang. Namun mayoritas eksodan tersebut justru telah meninggalkan lokasi. Kini, hanya tersisa 11 KK. Lahan yang ditinggalkan tersebut kemudian menjelma menjadi lahan kritis.
“Masih jutaan hektar lahan kritis di Indonesia dan ribuan hektar di Kabupaten Pandeglang ini. Oleh karena itu salah satu perwujudan komitmen WWF-Indonesia bersama Bantex melalui program NEWtrees adalah dengan menanam jenis-jenis pohon yang paling bernilai ekonomis sehingga akan memberi nilai tambah bagi masyarakat”, ungkap Direktur Program Kelautan WWF-Indonesia Wawan Ridwan.
Lahan berkarakteristik dataran rendah dan curah hujan sedang ini akan ditanami 2.000 bibit manggis (Garcinia mangostana L), melinjo (Gnetum gnemon Linn.), rambutan (Nephelium lappaceum L.), dan tumbuhan buah lainnya.
”Pemilihan jenis pohon prioritas agroforestry yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat merupakan pemaduan kepentingan kesejahteraan dengan kelestarian,"" demikian Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Pandeglang TB. Saprudin menjelaskan. ""Dengan menggarap Lahan Trans, dan bukan memilikinya, masyarakat dapat menikmati hasil tanaman tersebut. Sementara itu, usia tanaman yang tahunan akan meningkatkan kualitas ekologis sebagai kawasan penyuplai air konsumsi bagi masyarakat di sekitarnya,"" imbuhnya.
Sementara itu, Managing Director Bantex Indonesia Kristanto Widjaja mengungkapkan bahwa secara internal Bantex telah memulai semangat ‘Go Green´ melalui lini produksi yang menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan seperti Polypropylene (PP). “Dan Bantex juga menginisiasi gerakan peduli lingkungan melalui kampanye 'Green Initiative' yang mengedukasi pelanggan kami tentang pentingnya menjaga kelestarian alam”, tambah Kristanto Widjaja.
Desa Keramatjaya adalah salah satu dari 14 desa yang berbatasan langsung dengan TN Ujung Kulon. Karenanya pihak TNUK sangat menghargai upaya yang dilakukan WWF dan mitra korporasinya dalam upaya konservasi, sebagaimana dikatakan oleh Husen, Kepala Seksi Wil. Sumur BTNUK. “Semakin banyak mitra akan semakin mudah bagi kami untuk melakukan pengelolaan lingkungan khususnya dalam membantu mengurangi tekanan terhadap TN. Ujung Kulon”, tandas Husen.
Program NEWtrees diharapkan dapat menjembatani berbagai pihak serta memberikan kesempatan yang luas bagi sektor korporasi untuk ikut berperan aktif dalam upaya-upaya konservasi sehingga sinergi multipihak yang harmonis akan kian terbangun.
Uniknya, melalui program NEWtrees publik maupun korporasi yang telah berpartisipasi dapat memantau pertumbuhan pohon-pohon melalui sistem Geotags (koordinat yang akurat) dimana perkembangan pohon yang ditanam dapat dimonitor melalui internet. Foto dan lokasi pohon-pohon yang ditanam dapat dilihat di Google Earth atau di www.wwf.or.id/newtrees