Paus, lumba-lumba, dan dugong merupakan mamalia laut yang masuk ke dalam spesies Endangered, Threatened, and Protected (ETP). Mereka masuk ke dalam ordo Cetacea, yang identik memiliki tubuh ramping dan memanjang. Tungkai depan satwa ini disebut sirip samping dan terdapat pula sirip di bagian punggung. Semua spesies Cetacea memiliki lapisan lemak dengan ketebalan maksimal 60 cm, tidak memiliki leher, tidak berdaun telinga, tidak memiliki kelenjar keringat, dan memiliki ekor yang bercagak sebagai penggerak.
Spesies ini mendapatkan ancaman dari kegiatan-kegiatan berskala besar, seperti perburuan paus yang masih ada, lalu lintas kapal besar, dan jeratan jaring nelayan baik sengaja maupun tidak. Spesies paus yang paling terancam punah umumnya adalah spesies berukuran kecil, misalnya porpois tanpa sirip dan pesut. Di Indonesia, kedua spesies ini sering ditemukan mati sebagai tangkapan sampingan atau tidak sengaja oleh nelayan.
WWF-Indonesia bersama mitra telah melakukan survei, kajian, dan peningkatan kapasitas masyarakat lokal terkait populasi dan habitat pesut. Kami juga mendukung kegiatan komunitas Whale Strading Indonesia (WSI) yang mengumpulkan dan mengarsipkan informasi terkait kejadian mamalia laut terdampar di seluruh Indonesia. Kami bekerja sama dengan para mitra telah membantu Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam menyusun dokumen Rencana Aksi Nasional Konservasi Cetacea Indonesia.