GREEN LEADERSHIP ACADEMY KAPUAS HULU: MEMPERSIAPKAN GENERASI PEMIMPIN MUDA PEDULI LINGKUNGAN
Kalimat "Generasi Saat Ini dan Nanti" bukan sekadar slogan, tetapi menjadi semangat bersama yang dihidupi oleh para pemuda dan pemudi peserta Green Leadership Academy (GLeA) di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Green Leadership Academy (GLeA) adalah program yang dirancang untuk memberikan wawasan kepada peserta mengenai kondisi lingkungan lokal di Kapuas Hulu. Program ini juga membahas perspektif pembangunan berkelanjutan, pentingnya menjaga keanekaragaman hayati, serta keterhubungan antara alam dan makhluk hidup. Selain itu, GLeA menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam.
Hadir di tengah para peserta sebagai pembicara sekaligus teman berdiskusi adalah para tokoh lokal dari berbagai latar belakang—mulai dari perwakilan pemerintah daerah, lembaga pegiat lingkungan, hingga tokoh masyarakat dari Kabupaten Kapuas Hulu. Green Leadership Academy (GLeA) tidak hanya menyediakan ruang untuk mendengar dan menerima informasi, tetapi juga membangun ruang diskusi dan mendorong aksi bersama.
Sesi kedua GLeA berjalan dengan baik berkat dukungan dari berbagai pihak, seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kapuas Hulu, BBTNBKDS, WWF-Indonesia, TFCA Kalimantan, Madani Berkelanjutan, Rangkong Indonesia, Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), Tanah Air Lestari (TAL), Forum Orangutan Kalimantan Barat (FOKKAB), Putussibau Art Community, serta Pokdarwis Dusun Sungai Utik, Desa Batu Lintang. Semangat kolaborasi ini diharapkan terus berlanjut sebagai bagian dari upaya mempersiapkan dan memperkuat generasi pemimpin masa depan.
Green Leadership Academy (GLeA) berlangsung sejak pertengahan tahun 2024 hingga 2025, dengan melibatkan 20 orang pemuda dan pemudi dari berbagai penjuru wilayah Kapuas Hulu sebagai champion. Selama satu tahun terakhir, para champion ini aktif mengikuti rangkaian kelas, diskusi, serta menjalankan berbagai aksi kampanye lingkungan.
Kegiatan mereka mencakup kampanye di tingkat sekolah, penyelenggaraan festival untuk memperingati Hari Kemerdekaan yang dikaitkan dengan Hari Lingkungan Hidup dan Hari Satwa, serta kampanye publik yang dilakukan secara kolaboratif dengan berbagai pihak. Mereka juga mengadakan diskusi publik bersama komunitas pemuda, dan terlibat dalam audiensi dengan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kapuas Hulu untuk menyuarakan isu lingkungan dalam momentum Pemilihan Kepala Daerah 2024.
Aksi-aksi ini tidak hanya digerakkan oleh para champion GLeA yang sedang mengikuti program, tetapi juga diperkuat oleh para alumni yang tergabung dalam Green Leadership Community (GLC) Kapuas Hulu—sebuah wadah bagi generasi muda untuk terus bergerak bersama dalam isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Melalui GLC, diharapkan para pemuda dan pemudi Kapuas Hulu dapat terus membangun perspektif kritis serta mengambil peran aktif dalam menciptakan perubahan positif bagi daerah dan lingkungannya.
Dukungan dari pemerintah daerah terus mengalir bagi program Green Leadership Academy (GLeA). Pada sesi Graduation GLeA 2025 yang dilaksanakan pada 23 Juni 2025, Bupati Kapuas Hulu, Bapak Fransiskus Diaan, S.H., M.H., kembali menandatangani sertifikat program GLeA yang secara langsung diserahkan kepada seluruh champion oleh Wakil Bupati Kapuas Hulu, Bapak Sukardi, S.M.Dalam sambutannya, Bapak Sukardi menyampaikan pesan inspiratif: “Hutan dijaga, sungai dirawat, desa menjadi mandiri. Semangat hari ini jangan berhenti di sini. Mari terus dukung pembangunan desa dan penguatan generasi muda, serta 24 wilayah adat di Kabupaten Kapuas Hulu.” Pesan ini menjadi penegas komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pelestarian lingkungan, pemberdayaan desa, dan keterlibatan generasi muda sebagai agen perubahan di Kapuas Hulu.
Pada momen Graduation GLeA 2025, berbagai pihak turut hadir memberikan dukungan. Di antaranya adalah perwakilan dari DPRD Kapuas Hulu, Dinas Pendidikan, Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTNBKDS), Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Forum Masyarakat Sipil (Formasi).
Turut hadir pula organisasi dan komunitas seperti Rangkong Indonesia, Madani Berkelanjutan, Bentang Kalimantan Tangguh, Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) PDD POLNEP Kapuas Hulu, BEM STIT IQRA Kapuas Hulu, Green Leadership Academy (GLeA), Green Leadership Community (GLC), Green Heroes Tana Bentarum, perwakilan Orang Muda Katolik (OMK), serta perwakilan komunitas lainnya dari Putussibau.
Hermas Rintik Maring, selaku Project Leader WWF Kapuas Hulu, menyampaikan bahwa program Green Leadership Academy (GLeA) diharapkan menjadi wadah pengayaan pemahaman bagi calon pemimpin masa depan, khususnya dalam membangun perspektif tentang pembangunan berkelanjutan. “Terlebih lagi, kita adalah putra-putri daerah yang akan terus membangun dan menjaga Kabupaten Kapuas Hulu,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kapuas Hulu, Bapak Jantau, S.Sos., M.M., menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya terhadap program kepemudaan GLeA yang saat ini berkembang di Kapuas Hulu. Ia menuturkan bahwa beberapa waktu lalu, pihaknya sempat dikunjungi oleh masyarakat yang tertarik dan ingin mengetahui lebih jauh tentang GLeA karena dinilai inspiratif. Menurutnya, program ini menjadi sarana yang positif dalam membangun motivasi dan memperluas wawasan para pemuda dari berbagai kampung di Kapuas Hulu. Ia pun berharap GLeA dapat terus berjalan dengan dukungan kolaboratif dari Pemerintah Daerah Kapuas Hulu, serta mengajak seluruh lembaga masyarakat sipil (CSO) yang bekerja di wilayah tersebut untuk turut berkontribusi.
Di hadapan seluruh hadirin, perwakilan Program GLeA 2025, Sdr. Basaruddin Ivan Hutabarat, S.Hut., dengan penuh semangat menyampaikan, “Graduation ini bukanlah akhir, melainkan awal untuk terus bergerak bersama. Meski berasal dari kampung dan latar belakang yang berbeda, kita memiliki satu persepsi dan semangat yang sama dalam menjaga lingkungan. Terima kasih kepada para inisiator dan mentor Program GLeA Kapuas Hulu.”
Menambahkan pernyataan tersebut, alumni program GLeA Angkatan pertama sekaligus Ketua Green Leadership Community (GLC), Samuel Moring, S.M., mengatakan bahwa meskipun mereka tinggal jauh dari pusat informasi dan jaringan, keberadaan wadah seperti GLeA dan GLC memungkinkan pemuda dari hulu untuk duduk bersama, bertukar pikiran, dan membangun aksi kolektif.
Ke depan, seluruh champion GLC berkomitmen untuk terus terlibat aktif dan menggerakkan sesama pemuda-pemudi di Kapuas Hulu agar dapat berkontribusi bagi lingkungan dalam berbagai bentuk dan skala, baik secara mandiri maupun kolaboratif.
Demikian rangkaian kegiatan Graduation GLeA 2025 yang diselenggarakan di ruang indoor Voli, Kota Putussibau. Suasana penuh semangat dan harapan terasa begitu kuat memenuhi ruangan, saat para Champion GLeA bersama seluruh hadirin dengan lantang menggaungkan slogan: “Green Leadership Academy – Generasi Saat Ini dan Nanti!.