#XPDCMBD: 'PAVONA CITY'
Penulis: Beginer Subhan (IPB)
‘Pavona City’, itulah nama titik penyelaman terakhir Tim Ekologi Ekspedisi Maluku Barat Daya hari ini (11/11) di Pulau Sermata. Perairan di pulau ini memiliki topografi bawah laut cukup berbeda dengan lokasi-lokasi yang kami temui sebelumnya selama ekspedisi.
Kemiringan wall bawah laut di perairan yang dipenuhi oleh karang lunak (soft coral) ini hampir mencapai 90 derajat. Hal ini biasa ditemukan di perairan pulau-pulau kecil bagian selatan Indonesia. Namun sebagai peneliti karang, ada satu pemandangan yang mana menurut saya cukup menarik saat berada di titik penyelaman kali ini, yaitu banyaknya karang keras (hard coral) dengan genera Pavona yang menutupi bagian dasar laut. Setidaknya, tutupan-tutupan ini terlihat di sepanjang transek yang kami pasang untuk mengambil data.
Tutupan karang yang berbentuk seperti bonggol atau submasif ini terlihat di kedalaman 5-18 meter dengan panjang hamparan lebih dari 200 meter. Selama menjadi peneliti karang dan penyelam, ini adalah pengalaman pertama saya melihat tutupan karang Pavona yang begitu banyak. Berdasarkan pengalaman saya selama ini, dasar perairan dangkal Indonesia didominasi oleh karang bercabang seperti Porites, Acropora, atau Montipora.
Di antara Pavona terlihat juga karang lunak dari genera Sarcophyton yang memberi tambahan warna berbeda dan mempercantik pemandangan di ‘Pavona City’. “Seperti melihat taman bunga di bawah laut,” ungkap Indra (IPB), saat bercerita kepada kawan-kawan dari Tim Sosial di malam harinya.
Saya dan rekan-rekan peneliti dari Tim Ekologi merasa bersyukur telah diberi kesempatan untuk mengikuti ekspedisi yang diinisiasi oleh WWF-Indonesia ini, karena menyadarkan kami bahwa alam bawah laut Nusantara tidak hanya indah, tetapi juga unik dan masih menyimpan sejuta misteri untuk dipecahkan.