WWF DORONG INDUSTRI BERKELANJUTAN: KEGIATAN SUSTAINABILITY ACTION PLAN DI EMPAT KOTA BESAR INDONESIA
Beberapa waktu lalu WWF-Indonesia melaksanakan serangkaian kegiatan Sustainability Action Plan (SAP) di empat kota besar di Indonesia: Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Denpasar. Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong industri hilir khususnya pelaku industri pariwisata seperti hotel, restaurant, cafe agar lebih aktif dalam mendukung keberlanjutan.
Peran dan Misi WWF di Industri Pariwisata
Irfan Bakhtiar, Climate and Market Transformation Program Director WWF-Indonesia, dalam sambutannya di Jakarta, Bandung, Yogjakarta, dan Bali, menjelaskan bahwa WWF tidak hanya berkonsentrasi pada konservasi alam tetapi juga pada promosi praktik bisnis yang ramah lingkungan. Mengingat pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi terbesar di Indonesia, peran industri hotel dan pariwisata sangat krusial dalam mengurangi dampak lingkungan. "Pariwisata bukan hanya soal pengalaman, tetapi juga bagaimana kita menjaga lingkungan untuk generasi mendatang," ujar beliau.
Acara ini menyoroti pentingnya adopsi strategi keberlanjutan dalam operasi sehari-hari industri hotel dan pariwisata. Dengan menerapkan praktik ramah lingkungan, bisnis tidak hanya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, tetapi juga memperkuat daya saing di pasar global yang semakin sadar akan isu-isu keberlanjutan.
Kegiatan SAP di Empat Kota
WWF-Indonesia memilih Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Denpasar (Bali) untuk menjadi tuan rumah kegiatan SAP karena kota-kota tersebut termasuk dalam kota-kota destinasi wisata populer di Indonesia. Setiap kota memiliki sesi yang disesuaikan dengan konteks lokalnya. Namun, tetap berfokus pada isu perubahan iklim dan transisi menuju industri hijau.
Jakarta, sebagai pusat ekonomi dan pemerintahan, para peserta diajak untuk memahami dampak perubahan iklim dan memahami lebih jauh bagaimana bisnis yang mereka jalankan dapat berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon. Kebijakan pemerintah yang mendukung keberlanjutan juga turut dibahas, termasuk pentingnya penerapan energi terbarukan dalam operasional bisnis.
Bandung, yang dikenal dengan industri kreatifnya menjadi tempat menyoroti peran Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam mendukung keberlanjutan. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat memaparkan kebijakan dan urgensi transisi menuju industri hijau. Peserta diajak untuk merumuskan strategi yang dapat diterapkan dalam bisnis sehari-hari, seperti pengelolaan limbah yang lebih baik dan penggunaan bahan baku yang lebih ramah lingkungan.
Yogyakarta, yang merupakan kota budaya dan wisata, difokuskan pada materi mengenai menjaga kelestarian lingkungan sambil mempromosikan pariwisata yang berkelanjutan. Para peserta diberikan wawasan tentang bagaimana mereka bisa mengurangi jejak karbon mereka dengan langkah-langkah seperti penghematan terhadap energi.
Denpasar, sebagai tujuan wisata internasional, memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kelestarian lingkungan. Di sini, perhatian diberikan pada bagaimana hotel-hotel dapat mengurangi dampak lingkungan mereka melalui inisiatif sustainability seperti pengelolaan air yang lebih efisien.
Pengembangan Action Plan
Selain sesi transformasi pengetahuan dengan mendatangkan beberapa trainer yang berpengalaman di bidang sustainability, setiap acara SAP juga mencakup lokakarya di mana peserta diajak untuk mengembangkan rencana aksi keberlanjutan mereka sendiri. Selain itu, WWF memberikan panduan awal dengan membantu menetapkan tujuan yang jelas, mengukur kondisi awal bisnis mereka, dan menentukan target yang spesifik dan terukur.
Evaluasi kondisi bisnis saat ini sangat penting dalam menetapkan baseline untuk perbandingan di masa depan. Selanjutnya, para peserta dapat merumuskan langkah-langkah konkret untuk mencapai target keberlanjutan mereka. Misalnya, sebuah hotel dapat berkomitmen untuk mengurangi konsumsi energi dengan mengadopsi teknologi seperti panel surya dan sensor gerak untuk lampu.
Selain itu, setiap tindakan yang diambil harus dievaluasi dalam hal biaya dan manfaatnya. Hal ini kemudian membantu bisnis untuk memahami dampak finansial dan memastikan kelangsungan ekonomi. Menetapkan tanggung jawab untuk mengimplementasikan setiap inisiatif sangat penting untuk keberhasilan program keberlanjutan.
Inisiatif Keberlanjutan di Industri Hotel
Dalam sesi presentasi, peserta dari berbagai latar belakang berbagi inisiatif keberlanjutan yang telah mereka terapkan. Beberapa contoh menarik meliputi:
- Pengurangan Penggunaan Energi: Beberapa hotel berkomitmen untuk mengurangi konsumsi listrik dengan memasang panel surya atau menggunakan sensor gerak untuk lampu di area umum.
- Pengurangan Penggunaan Plastik Sekali Pakai: Menggantikan botol air plastik dengan dispenser air di lorong-lorong hotel untuk mengurangi limbah plastik.
- Pengelolaan Limbah yang Lebih Baik: Mengubah limbah organik menjadi kompos atau bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mendaur ulang limbah.
- Komitmen terhadap penggunaan bahan baku yang berkelanjutan: Melalui penggunaan produk yang mempunyai ekolabel atau produk yang sertifikasi berkelanjutan seperti RSPO akan mendorong konsumsi yang bertanggung jawab
Menuju Masa Depan yang Berkelanjutan
WWF-Indonesia berharap bahwa melalui inisiatif seperti SAP, semakin banyak perusahaan di Indonesia yang akan mengadopsi praktik bisnis yang lebih berkelanjutan. Ini bukan hanya tentang tanggung jawab lingkungan, tetapi juga tentang menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Dengan adanya komitmen dan tindakan nyata dari berbagai pihak, kita semua dapat berkontribusi pada masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Industri hotel dan pariwisata, dengan posisinya yang strategis, memiliki peran vital dalam memimpin perubahan positif ini. Dan industri perhotelan, dengan daya jangkaunya yang luas, dapat menjadi ujung tombak dalam upaya mencapai keberlanjutan yang sesungguhnya.
Mari kita bersama-sama memulai langkah kecil menuju perubahan besar untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.