SUPPORTER TUNJUKKAN ANTUSIASME DALAM MENDUKUNG BUMI YANG LESTARI
Oleh: Ciptanti Putri
Pagi itu suasana di depan Gedung ESDM di kawasan Car Free Day (CFD) Jakarta masih lengang. Namun, tepian area pejalan kakinya dipenuhi lampion-lampion berbentuk gajah, harimau, penyu, dan badak serta beberapa kostum panda. Sekelompok orang berkaos hitam-hitam terlihat asyik bercakap-cakap dan bersenda gurau. Sebagian dari mereka menulis berbagai pesan di kertas karton bekas kemasan. Sebagian lainnya memperhatikan teman-temannya yang wajahnya sedang dilukis sesuai binatang yang dipilih.
“Saya datang menemani pacar. Ia ingin sekali berpartisipasi dalam karnaval ini,” ujar Lorenzo, mahasiswa DKV Universitas Multimedia Nusantara, Jakarta, menjelaskan alasannya hadir. Mengaku baru pertama kali mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh WWF-Indonesia, Lorenzo menyatakan sudah datang sejak pukul 6. “Face painting ini menarik sambil menunggu kegiatan dimulai.”
Tepat pukul 7, barisan pun terbentuk. Dengan bersemangat, ratusan orang yang terdiri dari para supporter dan staf WWF-Indonesia tersebut siap melakukan aksi long march dalam bingkai kegiatan Supporter Gathering yang bertema Karnaval untuk Bumi “Tunjukkan Cinta dan Aksimu untuk Bumi”. Diiringi tabuhan musik dari Komunitas Kresipah Stomp Jakarta, barisan massa dilepas oleh Marco Lambertini, Director General WWF International, bergerak menuju Menara BCA.
“Kegiatan ini menjadi bukti dari dua hal. Yang pertama, WWF ada untuk alam dan masyarakat. Yang kedua, masyarakat merupakan kunci perubahan menuju bumi yang lebih baik. Energi dari semangat para supporter akan menyebar ke masyarakat luas yang menyaksikan jalan santai ini. Semoga tercapai apa yang dituju dari kegiatan ini, yakni harmoni antara alam dan manusia,” ujar Marco, yang ikut berjalan santai bersama massa.
Yenti, salah seorang supporter dari Jakarta, mengungkapkan kebanggaannya bisa ikut dalam karnaval. “Saya dan cici (kakak perempuan) saya sudah lama mendukung berbagai program WWF-Indonesia. Memang sudah seharusnya kita peduli pada kelestarian alam. Oleh karena itu saya hari ini mengajak teman-teman agar mereka tergerak hatinya,” tuturnya sambil menunjuk ke arah sekelompok muda-mudi rekannya.
Peserta karnaval makin membesar jumlahnya karena masyarakat umum bergabung karena tertarik berfoto dengan lampion-lampion satwa dan Pando. Mereka juga bertanya mengenai berbagai kegiatan dan hal-hal yang terkait kerja konservasi WWF-Indonesia. Selama long march, tak jarang terdengar seruan-seruan, “Itu binatang apa? Pasti itu WWF! Ada pandanya! Ayo, ikut jalan sama WWF!”
Devy Suradji, Marketing Director WWF-Indonesia, mengatakan bahwa Supporter Gathering WWF-Indonesia selalu mampu mendatangkan massa yang tak hanya supporter, namun juga masyarakat luas. “Masyarakat sudah mulai mengetahui kebutuhan untuk melestarikan satwa liar. Tetapi, mereka belum tahu caranya atau belum memulainya. Lewat kegiatan ini WWF-Indonesia mendekatkan diri ke masyarakat agar mereka bisa mendapat informasi mengenai cara-cara berkontribusi nyata bagi kelestarian satwa liar.”
Di akhir karnaval, massa berkumpul di depan panggung BPLH di depan Menara BCA. Terpilih 3 supporter yang ekspresi cinta kepada buminya paling unik dan mendapat hadiah menarik. Setelah itu, dengan tertib massa bergantian membubuhkan cap tangan dengan cat aneka warna sebagai simbol dukungan terhadap bumi yang lestari.
“Acara hari ini cukup meriah. Publik banyak bertanya mengenai WWF dan satwa-satwa yang menjadi obyek konservasinya. Ini kesempatan untuk berinteraksi dan mengedukasi mengenai beragam program yang kami kerjakan di lapangan,” komentar Susilowati Lestari, Public and Supporter Manager WWF-Indonesia, mengenai kegiatan hari itu. Ia juga menemukan sejumlah supporter yang sudah lama setia mendukung WWF-Indonesia hadir hari itu. Hal tersebut membuatnya makin optimis untuk terus menyediakan dan menyampaikan informasi yang benar mengenai berbagai program WWF-Indonesia kepada supporter dan masyarakat luas.