SI RAKSASA BERHATI LEMBUT
“WAH!” “WOW!” atau diam antara ketakutan dan rasa takjub mungkin akan jadi refleks ketika bertemu dengan Hiu Paus. Betapa tidak, hiu terlalu sering dikonotasikan sebagai momok laut yang menakutkan karena ‘keganasannya’.
Tapi tidak semua hiu dikenal ganas. Hiu yang ini ramah, lembut sekali kepada manusia, dan walaupun ikan ini hanya mengonsumsi plankton serta udang dan ikan-ikan kecil, tapi ukuran badannya besar sekali. Hiu paus dijuluki raksasa lembut karena panjangnya mampu tumbuh mencapai 20 meter dengan berat hingga 21 ton. Meski berbadan raksasa, hatinya selembut hello kitty kok.
Ikan yang secara ilmiah dinamakan Rhincodon typus ini menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik bahkan mancanegara. Indonesia merupakan salah satu jalur migrasi hiu paus. Oleh karena itu, raksasa ini sering ditemui di perairan Sabang, Kalimantan Barat, Berau, Situbondo, Probolinggo, Bali, Nusa Tenggara, Alor, Flores, Sulawesi Utara, Maluku dan Papua.
Di perairan Kwatisore, Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Papua Barat, hiu paus hadir sepanjang tahun. Warga Kwatisore menamainya “Gurano Bintang” dan biota ini telah menjadi bagian keluarga penduduk Kwatisore. Jika dilihat lebih dekat, ada pola bulat seperti lingkaran kecil berwarna putih atau totol-totol memenuhi seluruh tubuh raksasa satu ini. Jadi, nampak dari jauh tubuhnya seperti ada gugusan bintang.
Tidak salah lagi bila hiu paus ini menjadi bintang bagi wisatawan untuk datang ke Kwatisore. Namun, masih banyak wisatawan yang belum paham bagaimana berinteraksi dengan hiu paus hingga terkadang mengganggu hiu paus. Nah, untuk bisa berinteraksi dengan hiu paus perlu diperhatikan beberapa hal di bawah ini.
Tips Berinteraksi dengan Hiu Paus
- Jaga jarak. Beri ruang untuk hiu paus sejauh 2m dari badannya dan 3m dari ekornya bila berenang bersama. Walaupun hiu paus bergerak secara perlahan, tapi sangat berisiko terkena hempasan ekornya atau badannya yang besar.
- Sebaiknya jangan menggunakan alat selam atau menyelam di sekitar hiu paus. Pun kalau ada, pastikan hanya dua penyelam dalam satu kelompok. Ini karena hiu paus akan mudah terganggu dengan gelembung udara ketika menyelam.
- Mohon antri. Kalau mau snorkeling bersama hiu paus, digilir per kelompok. Satu grup maksimal 6 orang dan satu pemandu. Jadi kalau kamu dan rombongan mau snorkeling, bikin kloter berkali kali ya jangan sekali brek!
- Kamera buat selfie? Boleeeeh asal matikan flash-nya ya! Kilatan cahaya bisa ganggu hiu pausnya loh
- Kalau di dalam air, usahakan setenang mungkin.
- Jangan teriak-teriak di dalam air atau nyipratin air bak film India ke hiu paus ya, bakalan mengganggu hiu pausnya.
- Ini yang paling penting, jangan memegang dan mengejar hiu paus. Kalau dideketin, usahakan tenang ya.
- Ingat, hiu paus adalah satwa liar.
Upaya Konservasi Hiu Paus
Meskipun ikan ini berukuran raksasa, tapi ukurannya tidak menjamin populasi hiu paus aman dari perburuan lho! Ancaman terhadap hiu paus tinggi sekali karena ikan ini masih marak diburu sebagai produk makanan dan kesehatan. Pada tanggal 20 Mei 2013, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) mengeluarkan status perlindungan penuh terhadap hiu paus melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan (KepMen KP) No. 18 Tahun 2013. WWF-Indonesia selama tiga tahun mengembangkan upaya studi pemantauan populasi sebagai upaya konservasi hiu paus di Taman Nasional Teluk Cendrawasih.
Yuk pelajari lebih jauh cara berinteraksi dengan si Raksasa berhati lembut disini !
Oleh: Ninish Fajrina - Marine Campaign and Social Media Assistant