PELATIHAN REDD DI KUTAI BARAT
Oleh: Sri Jimmy
Kutai Barat, 2 Oktober 2012. Pelatihan REDD (Reducing Emission from Deforestration and Degradation) yang dilaksanakan di Ruang Diklat lantai 3, Kantor Bupati Kutai Barat ini diikuti oleh para peserta yang berasal dari Bappeda, Dinas Kehutanan, Dinas Pertambangan, Badan Lingkungan Hidup, Badan Perizinan Daerah (BPPT), Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan, Perikanan, dan Peternakan, serta WWF-Indonesia. Diselenggarakan untuk mendukung upaya pelaksanaan rencana strategis aksi nasional Heart of Borneo (HoB) yang kegiatannya terkait dengan program konservasi dan pembangunan berkelanjutan di Kutai Barat.
Pelatihan dibuka oleh Wakil Bupati Kutai Barat, Didik Effendi, yang dalam kesempatan itu membacakan sambutan tertulis Bupati Kutai Barat. Bupati menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada WWF Indonesia yang memiliki komitmen dalam pelaksanaan program konservasi dan pembangunan berkelanjutan di Kutai Barat. Disampaikan pula komitmen pemerintah kabupaten dalam pelaksanaan pembangunan berwawasan lingkungan yang pro-lingkungan dan membantu upaya peningkatan ekonomi masyarakat. “Sumber daya alam di Kutai Barat cukup banyak dan beragam, tapi sifatnya terbatas. Maka harus dikelola dengan efisien dan lestari untuk peningkatan ekonomi masyarakat dan pembangunan berkelanjutan. Ketidakcermatan dalam penggunaan sumber daya yang dimiliki akan menimbulkan masalah-masalah lingkungan yang langsung dirasakan oleh masyarakat. Karena itu, diperlukan rencana aksi pengelolaan lingkungan yang efisien dan lestari,” tambahnya.
Melalui pelatihan ini diharapkan terwujud langkah dan aksi nyata dalam pembangunan berwawasan lingkungan di Kutai Barat. “Pembangunan perlu memperhatikan unsur lingkungan dan sosial, karena lingkungan berfungsi sebagai penopang pembangunan secara berkelanjutan dan memberi manfaat masyarakat. Jika pembangunan secara terus-menerus tidak memperhatikan faktor lingkungan maka lingkungan hidup akan rusak, masyarakat terkena dampak kerusakan lingkungan, dan akan menghambat keberlanjutan pembangunan,” imbuh Didik.
Dalam pelatihan ini juga dibahas mengenai kegiatan REDD, keterlibatan para pihak, dan tindaklanjut yang harus dilakukan di Kutai Barat untuk menghasilkan rencana aksi agar pelaksanaan REDD yang mendukung pembangunan yang berwawasan lingkungan bisa terlaksana dengan maksimal, khususnya pembangunan ekonomi, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Pelaksanaan REDD di Kutai Barat memerlukan kerja sama dan komitmen para pihak untuk penyusunan rencana kegiatan dan kebijakan serta instrumen dalam pelaksanaannya yang mendukung terwujudnya pembangunan berwawasan lingkungan dalam upaya peningkatan kawasan kabupaten, ekonomi, dan kualitas manusia secara bertahap dengan memperhatikan faktor lingkungan.