PANGKAS WAKTU PENGERINGAN, GENJOT HASIL PRODUKSI RUMPUT LAUT ALOR
Penulis: Emy Maro (Sekretaris dan Koordinator Pusat Informasi FoRLa*)
Di tengah perkembangan sektor rumput laut semakin pesat, permintaan hasil produksi pun semakin deras. Pasar menuntut pembudidaya dapat menyediakan rumput laut yang bernilai ekonomis tinggi dan terjamin kualitasnya. FoRLa bersama dengan WWF–Indonesia berusaha mendorong perbaikan usaha budidaya rumput laut agar dapat memenuhi tuntutan pasar melalui pendampingan dan membuka jaringan yang lebih luas dan kuat. Hal ini dilakukan demi tercapainya rantai perikanan budidaya yang bertangung jawab. Perbaikan kegiatan budidaya rumput laut ini dimulai dari praktik budidaya hingga pascapanen dengan berbagai metode dan strategi. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan membantu tersedianya alat penjemuran rumput laut solar dryer dome di Wahing, Desa Aimoli, Kec. Alor Barat Laut, Kab. Alor, NTT.
Kehadiran solar dryer dome sangat menarik minat para pembudidaya rumput laut dampingan FoRLa di Desa Aimoli, Alaang, dan sekitarnya. Hal ini dapat dilihat melalui besarnya dukungan meraka dalam acara peresmian bangunan solar dryer dome pada hari Selasa, 12 Juli 2016 lalu. Tidak hanya anggota binaan FoRLa, Bupati Alor Drs. Amon Djobo, pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah/SKPD, serta perwakilan DPRD pun hadir dalam acara peresmian tersebut. Peresmian ini bertujuan untuk memperkenalkan metode penjemuran baru menggunakan sistem penyinaran sinar matahari yang dijamin dapat meningkatkan mutu rumput laut kering yang dihasilkan. Head of Inclusive Business Mr. Stefan Koch dari Covestro sebagai pemberi bantuan alat juga hadir dalam acara peresmian bersama dengan Ms. Phuong dari ASSIST yang memfasilitasi berdirinya solar dryer dome di Alor. Mereka menyampaikan penghargaan dan mengungkapkan rasa senang ketika melihat antusiasme yang membuncah dari seluruh peserta yang hadir.
Dalam sambutannya mewakili Ketua DPRD Kab. Alor, anggota DPRD Bpk. Muyawan Djawa menyampaikan apresiasinya kepada FoRLa. Selain itu, beliau juga mendorong Pemda Alor untuk mendukung dana binaan bagi lembaga FoRLa dan menempatkan FoRLa sebagai lembaga informasi resmi sektor rumput laut di Kab. Alor.
Dalam acara yang sama, Bupati Alor Drs. Amon Djobo juga berterima kasih karena FoRLa telah memfasilitasi hadirnya alat/bangunan baru di Kab. Alor. Solar dryer dome ini diharapkan dapat digunakan secara maksimal, juga diperhatikan segi pemanfaatan dan pemeliharaannya. Beliau pun berharap ada penambahan solar dryer dome di sentra produksi agar bisa dimanfaatkan pada sektor pertanian dan perkebunan lainnya.
Solar dryer dome diharapkan dapat menjadi salah satu contoh media penjemuran rumput laut yang baik. Dengan kapasitas 300 kg rumput laut basah sekali jemur dan suhu dalam kubah penjemuran mencapai 50O C, hasil yang bermutu menjadi harapan bagi pembudidaya rumput laut di Desa Aimoli dan sekitarnya. Selain untuk mengeringkan rumput laut, warga pun bersepakat untuk menyelingi penggunaan solar dryer dome dengan hasil kebun dan pertanian yang perlu dikeringkan untuk dijadikan produk akhir.
Dalam waktu dekat, ASSIST akan mendampingi pembudidaya dalam pelatihan, membuka akses pasar, dan merapikan manajemen demi maksimalnya pengetahuan mereka dalam pemanfaatan solar dryer dome ini. FoRLa juga akan terus melakukan pengawasan dan pengecekan penggunaan solar dryer dome dan berharap alat ini tetap difungsikan sebagaimana tujuan awal dihadirkan di Desa Aimoli.
*FoRLa Alor adalah LSM lokal yang bergabung dalam JARING-Nusantara yang diinisiasi oleh WWF-Indonesia.