PANDA MOBILE EDUKASI SISWA TENTANG PELESTARIAN SATWA LIAR
Oleh: Dimas Prasetya Haryanto (Volunteer Panda Mobile)
Mengusung tema “Wildlife Awereness”, Syafana Islamic School mengundang tim Panda Mobile WWF-Indonesia pada Kamis (26/10) yang lalu. Syafana Islamic School adalah salah satu sekolah yang berlokasi di daerah Bintaro, Tangerang Selatan. Panda Mobile WWF-Indonesia diundang untuk memberikan edukasi agar para siswa di TK Syafana Islamic School lebih memahami tentang lingkungan dan satwa liar.
Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih empat jam tersebut mendapat tanggapan positif, baik dari para guru dan juga para siswa yang mengikuti kegiatan bersama Panda Mobile. Berbagai kegiatan seperti storytelling, pengamatan air dengan menggunakan fasilitas laboratorium air Panda Mobile, permainan “Jelajah Papua”, dan menonton film animasi satwa diikuti oleh para siswa dengan penuh semangat.
Kak Ryan, pendongeng dari Panda Mobile mulai memetik gitarnya dan disambut dengan tawa dan tepukan dari para peserta. Keceriaan pun dimulai. Dongeng dari Kak Ryan tentang nasib satwa liar membuat para siswa terkesan. Mereka sangat menikmati kegiatan demi kegiatan. Meskipun memberikan edukasi kepada anak-anak berusia kurang dari tujuh tahun tidaklah mudah, namun tim Panda Mobile dapat melakukannya dengan baik.
Di sela-sela kegiatan, para volunteer Panda Mobile memberikan informasi mengenai satwa-satwa payung yang menjadi fokus konservasi WWF-Indonesia, seperti Gajah Sumatera, Harimau Sumatera, orangutan, Badak Jawa, penyu, dan hiu paus.
Walaupun kegiatan yang disuguhkan oleh tim Panda Mobile terlihat menarik dan menyenangkan, yang menjadi tujuan utama tetaplah memberikan edukasi dan informasi sejak dini kepada para generasi muda tentang lingkungan hidup dan pelestarian satwa liar. Merekalah yang akan meneruskan upaya dalam melakukan pelestarian alam. Harapannya, para siswa Syafana Islamic School akan menularkan pengaruh kepada orangtua, keluarga, serta teman mereka tentang hal-hal kecil yang bisa menyelamatkan alam kita tercinta.
“Kegiatan seperti ini harus sering digalakkan oleh hampir semua orang. Kecil bukan berarti tidak bisa membantu dan memahami. Apabila diberitahu melalui cara yang benar, mereka (murid) akan menjadi salah satu agen penyelamat alam di lingkungan mereka sendiri,” ujar Sri Budi Lestari, guru Syafana Islamic School.