MENTERI BRUNEI MENDESAK KOMITMEN BARU UNTUK PELESTARIAN HUTAN HUJAN DI HEART OF BORNEO
""Jika kita menyia-nyiakan hutan hujan Borneo, berarti kita mengancam kehidupan kita sendiri. Kita harus tetap fokus dan berkomitmen untuk menjaga lebih banyak sumber daya dalam rangka melestarikan hutan hujan tropis yang masih tersisa di dunia – terutama di Heart of Borneo”.
Inilah pesan yang disampaikan oleh Menteri Industri dan Perindustrian Utama Brunei Darussalam, Pehin Yahya Bakar, saat berbicara di Forum Publik untuk Perlindungan Alam Heart of Borneo (HoB), yang diselenggarakan pada tanggal 5 September 2012 yang lalu di Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS), Singapura.
Memperluas pidato pembuka ‘call to action’-nya, Bapak Pehin menyerukan reinvigoration dan pembaharuan fokus visi dari ketiga pemerintah untuk Heart of Borneo, yang dihasilkan di Bali pada tahun 2007 yang lalu. Visi tersebut dapat digunakan bagi manajemen yang efektif untuk sumber daya hutan dan konservasi di jaringan kawasan lindung, hutan produktif dan penggunaan lahan berkelanjutan lainnya yang terdapat di dalam kawasan HoB, sembari mempertahankan kesejahteraan rakyat.
“Komitmen dari para penandatangan mitra negara di Deklarasi Bali pada tahun 2007 mengenai Inisiatif HoB perlu difokuskan dan diperdalam dengan menanamkan nafas baru dan darah ke dalam kerjasama sukarela lintas batas negara”, menurut Bapak Pehin.
Beliau mengatakan bahwa terdapat kebutuhan yang nyata untuk 'mengadakan kembali’ pertemuan antar para menteri yang bertanggung jawab atas Kehutanan di Brunei Darussalam, Indonesia dan Malaysia untuk mengambil hasil dari prestasi yang telah dicapai sejauh ini, dan untuk menyegarkan mandat Deklarasi HoB setelah lima tahun terdapat kemajuan untuk isu-isu HoB.
“Adanya kebutuhan yang nyata untuk 'mengadakan kembali’ pertemuan para menteri yang bertanggung jawab atas Kehutanan di Brunei Darussalam, Indonesia dan Malaysia untuk mengambil hasil dari prestasi yang telah dicapai sejauh ini, dan untuk menyegarkan mandat Deklarasi HoB setelah lima tahun terdapat kemajuan untuk isu-isu HoB.” ~ Pehin Yahya Bakar (Menteri Industri dan Perindustrian Utama Brunei Darussalam)
Komit untuk lebih banyak sumber daya
Menteri Pehin Yahya Bakar mendeklarasikan sebuah kebutuhan penting untuk komit lebih banyak sumber daya bagi program ini. Tidak hanya dengan negara-negara berpengaruh, tetapi juga dari komunitas internasional.
“Sumber daya finansial dibutuhkan untuk membangun dan mengembangkan kapasitas masyrakat lokal dan etnis. Sumber daya finansial dibutuhkan untuk melakukan penelitian, pembangunan dan yang lebih penting lagi, untuk membantu meminimalkan kerusakan hutan hujan dan memaksimalkan keuntungan yang didapat”, katanya.
Beliau juga mengatakan bahwa kita juga harus sungguh-sungguh memahami nilai jasa yang disediakan oleh alam untuk kita – yang disebut juga sebagai modal alam – tidak hanya dalam artian jasa ekosistem, tetapi juga dalam area-area bio-prospecting.
“Saat ini, hanya sekitar 5% mikro organisme hutan yang telah dieksplorasi dan dieksploitasi”, menurut beliau.
Bapak Pehin juga mengingatkan bahwa sumber daya finansial sendiri juga tidaklah cukup. Dia mengajak untuk juga meningkatkan sumber daya manusia, melalui salah jalan terbaik yaitu pendidikan.
“Kita harus terus melanjutkan pendidikan untuk masyarakat secara besar-besaran. Hal ini sangat penting untuk menjaga dan menompang kepentingan masyarakat dan momentum di Inisiatif HoB, karena banyak terdapat kepentingan lain yang memiliki rencana perusakan untuk HoB. Sektor pendidikan kita mempunyai kesempatan besar untuk sungguh-sungguh menguatkan kita dan generasi masa depan untuk membuat perbedaan”, tukasnya.