MENGISI MASA ORIENTASI PESERTA DIDIK BARU DENGAN BELAJAR LINGKUNGAN HIDUP
Oleh: Sani Firmansyah dan Natalia Trita Agnika
Beberapa waktu lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengeluarkan Surat Edaran untuk mencegah praktik perploncoan, pelecehan, dan kekerasan pada Masa Orientasi Peserta Didik Baru di sekolah (MOPDB). Selaras dengan surat edaran tersebut, SMK Negeri 4 Padalarang, Bandung mengisi MOPDB dengan mengadakan diskusi yang melibatkan beberapa institusi. Bumi Panda WWF-Indonesia merupakan salah satu institusi yang diundang untuk mengisi acara diskusi tersebut.
Kegiatan diskusi yang bertema “Gaya Hidup Ramah Lingkungan” tersebut diikuti oleh 405 siswa. Mereka mengikuti jalannya diskusi dengan antusias, terutama ketika kakak-kakak dari WWF-Indonesia memaparkan cara-cara mudah untuk turut menjaga lingkungan sekitar, mulai dari hemat air, menggunakan transportasi umum, bijak menggunakan tisu dan kertas, hemat listrik, dan membuang sampah pada tempatnya. “Mencintai lingkungan merupakan cerminan diri sendiri. Bila kita sudah mencintai diri sendiri, akan timbul rasa untuk mencintai lingkungan sekitar,” terang Kak Dwi. “Apabila kita boros menggunakan tisu dan kertas, akan semakin banyak pohon yang ditebang sehingga satwa di hutan akan kehilangan habitatnya,” tambah Kak Sani.
Selain menjelaskan tentang gaya hidup ramah lingkungan, tim Bumi Panda WWF-Indonesia juga menjelaskan tentang Harimau Sumatera, salah satu satwa yang menjadi obyek kerja konservasi WWF-Indonesia. Saat ini, populasi Harimau Sumatera kurang dari 400 individu. Salah satu penyebabnya adalah berkurangnya habitat Harimau Sumatera akibat konversi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit. Penyebab lainnya adalah maraknya perburuan dan permintaan harimau untuk dijadikan obat-obatan.
Pertanyaan pun muncul dari salah seorang siswa bernama Hilman, “Kak, bagaimana caranya bila kita ingin menjaga populasi Harimau Sumatera?” Kakak-kakak dari Bumi Panda menjelaskan bahwa dengan gaya hidup ramah lingkungan kita dapat menjaga populasi Harimau Sumatera. Salah satunya dengan memikirkan berbagai aspek sebelum membeli suatu produk. Hal ini sesuai dengan kampanye #BeliYangBaik yang sedang digalakkan oleh WWF-Indonesia. Sebagai konsumen, kita diminta untuk lebih kritis mengenai produk yang kita beli, apakah berasal dari kegiatan yang merusak lingkungan atau tidak.
Kegiatan diskusi bersama Bumi Panda ini disambut positif oleh pihak sekolah. “Tentunya dengan adanya diskusi dari WWF-Indonesia ini dapat membuka dan menambah kepedulian para peserta didik baru mengenai pentingnya pendidikan lingkungan hidup,” ucap Pak Erik, Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan SMK Negeri 4 Padalarang, Bandung.