MELATIH MASYARAKAT ACEH MENGHALAU GAJAH DENGAN TEPAT
Melatih Masyarakat Aceh Menghalau Gajah dengan Tepat
Oleh: Chik Rini
Pertengahan Februari lalu, WWF Indonesia pertama kalinya memberikan pelatihan menghalau gajah di Pintu Rime Gayo Kabupaten Bener Meriah dan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya. Ada sekitar 45 petani, anggota LSM, Polhut dan anggota forum masyarakat yang dilatih oleh Samsuardi Sulam dan Iwan dari Flying Squad WWF Riau.
Mengapa pelatihan ini ada? Ini merupakan respon kita terhadap tewasnya seorang petani yang sedang melakukan halau gajah bersama anggota LSM Penyelamat Satwa Bener Meriah di Kab. Bener Meriah pada Desember lalu. Sementara tahun 2014 lalu seekor gajah mati di Krueng Sabee, dan konflik gajah dengan masyarakat tak pernah usai. Padahal, ada solusi yang bisa dibantu WWF adalah memperkuat masyarakat agar mereka bisa melakukan mitigasi konflik gajah dan manusia secara mandiri, aman dan berhasil.
Dari hasil diskusi dan praktek lapangan didapatkan bahwa secara teknik, praktek pengusiran gajah yang diajarkan kepada masyarakat banyak hal yang baru terutama tentang formasi tim dan tata cara pengusiran. Bang Iwan (koordinator Mahout Flying Squad) mengajarkan para peserta membuat meriam karbit. ini untuk mengalihkan ketergantungan masyarakat pada bantuan mercon dari pemerintah. Secara teknik masyarakat menjadi lebih mengerti bagaimana mereka harus melakukan pengusiran yang benar.
Di Krueng Sabee, masyarakat membentuk Forum Masyarakat Peduli Gajah Krueng Sabee dipimpin oleh Bapak Mukim Krueng Sabee. Beberapa yang dilatih merupakan mantan kombatan GAM yang sekarang menjadi petani. Salah satu peserta pelatihan ini adalah perempuan, Kak Darma, Ia tinggal di kebunnya di pinggiran hutan dan sering berhadapan dengan gajah yang masuk ke kebunnya. Kak Darma dengan cepat belajar bagaimana membunyikan meriam karbit.
Saat ini WWF Indonesia Kantor Aceh sedang menyusun panduan mitigasi konflik gajah dan manusia berbasis masyarakat di Krueng Sabee. Sementara di Bener meriah WWF sedang mendesain koridor gajah antara Bener Meriah dan Bireuen.