MARINE BUDDIES MEDAN MENGAJAK #TEMANTAMANLAUT AWASI KAWASAN KONSERVASI BAHARI INDONESIA
Oleh: Riansyah Sigit Kurniawan (Koordinator Marine Buddies Medan)
Komunitas Marine Buddies Medan telah sukses melaksanakan Talkshow Asik “Kenali, Kunjungi, dan Awasi Kawasan Konservasi Bahari Indonesia” Sabtu, 6 Mei kemarin. Acara yang diikuti oleh 49 peserta dari berbagai Universitas di Sumatera Utara ini berhasil membuat ruang Joker cafe riuh ramai. Dengan tujuan untuk mengajak peserta yang hadir menjadi #TemanTamanLaut, peserta juga diberikan informasi menarik seputar kawasan konservasi bahari di Indonesia, khususnya Pulau Berhala.
“Salah satu dampak yang ditimbulkan dari pengunjung yang tidak bertanggung jawab ialah ditemukannya tumpukan sampah di kawasan konservasi. Tak jarang sampah juga terbawa hingga ke laut dan merusak terumbu karangnya,” tutur Yusran yang kerap disapa Bang Yus, traveller educator, narasumber pada sesi pertama.
Dwi Aryo Tjiptohandono (Marine and Fisheries Campaign Coordinator, WWF-Indonesia), memperkenalkan aplikasi marine buddies bagi pengguna telepon pintar (smartphone) berbasis android untuk mengenali lebih dari 165 kawasan konservasi bahari di Indonesia serta terlibat langsung dalam mengawasinya. Marine buddies merupakan aplikasi berbasis lokasi yang hanya bisa digunakan saat berada di kawasan konservasi. Melalui pengaturan aplikasi, pada hari itu lokasi talkshow dialihkan menjadi Kawasan Konservasi Nias Selatan agar peserta bisa mencoba berbagai fitur yang ada di dalamya. Tampak antusiasme dari para peserta saat mencoba marine buddies.
“Keamanan pelapor menjadi prioritas utama kami, WWF-Indonesia akan melakukan verifikasi terkait laporan yang masuk, selanjutnya WWF-Indonesia akan menghubungi pemerintah untuk menindaklanjuti kejadian tidak bertanggung jawab tersebut,” jawab Dwi Aryo ketika menanggapi pertanyaan Muhammad Erick, mahasiswa Universitas Sumatera Utara, seputar mekanisme dan tindak lanjut dari fitur pelaporan pada aplikasi marine buddies bila melihat tindakan tidak bertanggung jawab saat berada di kawasan konservasi bahari.
Dwi Prayudha, Head of Exovanesia-Tour Provider, turut hadir sebagai narasumber untuk berbagi pengalaman sebagai penyedia jasa wisata yang memiliki akses ke Pulau Berhala, kawasan konservasi bahari di Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Pulau Berhala berbatasan langsung dengan laut Malaysia sehingga pulau ini dijaga oleh Marinir Tentara Negara Indonesia (TNI). Untuk mencapai Pulau Berhala dibutuhkan enam jam perjalanan menggunakan bus dan kapal. Pada waktu tertentu pulau ini kerap dikunjungi penyu untuk bertelur. “Biasanya ketika ada penyu yang bertelur saat dini hari, para marinir TNI akan mengajak kami untuk ikut memperhatikan dan mengabadikan momennya,” ungkap Dwi.
Di akhir acara, panitia mengumumkan pemenang kontes foto via instagram. Cintami Shofwa mahasiswa Universitas Negeri Medan berhasil memenangkan satu tiket funtrip menuju Pulau Berhala. Funtrip ke Pulau Berhala merupakan kegiatan lanjutan dari talkshow asik #TemanTamanLaut yang akan dilakukan pada bulan Juli mendatang. Para peserta juga diharapkan dapat berpartisipasi mengunjungi Pulau Berhala dan langsung mengawasi kawasan tersebut dengan menggunakan aplikasi marine buddies.
Ketika berkunjung ke kawasan konservasi laut, jangan hanya datang dan menikmati alamnya saja, ikutlah berkontribusi terhadap kawasan tersebut dengan melaporkan aktifitas bahari yang tidak ramah lingkungan. Yuk, ikuti langkah kami untuk jadi #TemanTamanLaut!