KETIKA HUTAN BICARA: MEMBANGUN KEPERCAYAAN UNTUK SELAMATKAN GAJAH SUMATRA
Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) kini menghadapi ancaman serius. Populasi mereka diperkirakan tersisa hanya sekitar 2.400 individu dewasa di alam liar, akibat perusakan habitat dan konflik dengan manusia yang terus meningkat. Dalam upaya konservasi, teknologi bioakustik hadir sebagai alat inovatif untuk memantau keberadaan dan perilaku gajah tanpa mengganggu mereka.
Pada awal 2024, saya memasang perangkat pemantau suara yang beroperasi dengan energi matahari di hutan Sumatra. Alat ini merekam berbagai suara gajah – dari terompet peringatan hingga langkah berat mereka – untuk membantu memetakan jalur jelajah dan mendeteksi kedatangan mereka di area pertanian warga. Namun, saya segera menyadari bahwa teknologi bukanlah segalanya.
Kepercayaan dari masyarakat lokal adalah kunci. Hutan tidaklah kosong; ia menjadi rumah bagi komunitas perambah kayu, pencari rotan, dan petani ladang berpindah yang hidup berdampingan dengan satwa liar. Awalnya, alat pemantau saya sering hilang, menandakan bahwa keterlibatan dan komunikasi dengan warga harus diperkuat.
Melalui pendekatan manusiawi – dengan membuka diri sebagai sesama penghuni hutan dan membangun hubungan berbasis rasa saling percaya – persepsi terhadap teknologi berubah. Dukungan masyarakat membuat perangkat tetap utuh dan berfungsi optimal tanpa pengawasan ketat.
Riset sosiologis konservasi komunitas menunjukkan bahwa keberhasilan jangka panjang program konservasi sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat lokal. Pendekatan ini membangun rasa memiliki yang kuat terhadap upaya pelestarian lingkungan.
Kini, perangkat bioakustik itu menjadi “telinga elektronik” yang mampu mendeteksi pergerakan gajah dan memberi peringatan dini kepada warga, mengurangi konflik manusia-satwa. Tapi semua itu tidak akan berhasil tanpa dukungan dan pemahaman masyarakat sekitar.
Pelajaran terpenting yang saya bawa pulang adalah bahwa sebelum teknologi dapat menyelamatkan gajah, kita harus terlebih dahulu membangun hubungan antar manusia, niat baik, dan kepercayaan yang tulus.
Mari kita jaga bersama suara hutan dan masa depan gajah Sumatra.