JAGA HUTAN TETAP HIJAU DENGAN BANTU DIRIKAN RUMAH PRODUKSI MADU
Oleh: Muhammad Ridha Hakim (Small Island Partnership and Governance Leader WWF-Indonesia) & Natalia Trita Agnika
Hutan merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Selain sebagai rumah bagi berbagai flora dan fauna, hutan juga menyediakan oksigen bagi seluruh penduduk Bumi dan memiliki peran penting dalam siklus karbon global karena pohon-pohon di hutan berjasa menyerap karbon. Hutan berperan penting dalam pengendalian siklus air. Tidak hanya menyimpan air, hutan juga berperan dalam pengendalian erosi dan banjir.
Ketika berbicara tentang hutan, berbagai manfaat tersebut itulah yang biasanya akan kita ingat. Jarang kita teringat akan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan, padahal mereka juga memiliki peranan penting dalam kelestarian hutan. Sebagian besar masyarakat di sekitar kawasan hutan, umumnya hidup dibawah garis kemiskinan. Salah satu faktor penyebabnya adalah terbatasnya akses masyarakat dalam pengelolaan sumber daya hutan, termasuk dalam pengelolaan hasil hutan bukan kayu (HHBK). Gambaran akan kondisi tersebut dapat dengan mudah kita jumpai pada masyarakat Desa Pakuan Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. Desa ini berbatasan langsung dengan kawasan Hutan Lindung Sesaot yang menjadi sumber utama air bagi masyarakat di Kota Mataram.
Masyarakat Desa Pakuan umumnya adalah petani dengan kepemilikan lahan garapan yang sangat kecil. Rata-rata hanya memiliki luasan lahan garapan 0,02 hektare per keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, mereka mengelola hasil hutan bukan kayu (HHBK), seperti madu, nangka, kopi, pisang, kemiri, dan gula aren. Namun, hal tersebut belum maksimal.
Kondisi tersebut menyebabkan tingginya interaksi masyarakat terhadap kawasan hutan. Tingginya interaksi masyarakat terhadap hutan, tentulah harus dibarengi dengan upaya-upaya dan pendekatan yang lebih menonjolkan aspek keberlanjutan sehingga akan dapat memberikan dampak positif baik bagi kawasan hutan maupun ekonomi masyarakatnya.
Karena itulah, WWF-Indonesia mendorong satu pendekatan yang terintegrasi antara proses produksi, pengolahan, hingga pemasarannya. Salah satu potensi alam yang memiliki nilai keunggulan yang tinggi untuk dikembangkan dan diminati oleh masyarakat adalah budidaya lebah madu. Guna mengimplementasikan proses yang terintegrasi tersebut, WWF-Indonesia ingin membantu masyarakat yang tinggal di sana untuk meningkatkan nilai tambah dari apa yang sudah mereka kelola saat ini dengan membangun satu unit RUMAH PRODUKSI MADU.
Apa itu RUMAH PRODUKSI MADU?
RUMAH PRODUKSI MADU adalah sebuah bangunan rumah produksi untuk pengolahan hasil hutan bukan kayu yang dikembangkan oleh kelompok masyarakat di desa dampingan yang berlokasi di Desa Pakuan, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Dengan adanya RUMAH PRODUKSI MADU yang proses pembangunannya akan dimulai bulan Juli ini, diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah terhadap pengelolaan HHBK khususnya madu hasil budidaya, meningkatkan kualitas produk olahan yang dihasilkan oleh pengelola HHBK, menetapkan standarisasi produk olahan HHBK, dan meningkatkan kapasitas petani pengelola HHBK. Mereka tak akan lagi sekadar menjual madu sebagaimana biasanya, tetapi sudah dapat menghasilkan madu lebih berkualitas setelah diolah dan dikemas dengan lebih baik.
Selain itu, kehadiran RUMAH PRODUKSI MADU yang dilengkapi dengan peralatan produksi itu merupakan suatu upaya untuk menetapkan sentra HHBK pada desa tersebut serta sebagai lokasi tempat belajar (sekolah lapang) dalam pengolahan hasil HHBK. Akan ada sekitar 375 kepala keluarga yang terdampak positif dengan kehadiran RUMAH PRODUKSI MADU ini.
Jaga Manusia, Jaga Hutan!
Kita memang perlu menyelamatkan hutan, tetapi kehidupan masyarakat yang tinggal di sekitarnya juga perlu mendapatkan perhatian. Bila mereka tercukupi kebutuhan hidupnya, mereka tidak akan terpaksa merambah hutan dan pasti akan turut menjaga keutuhan hutan.
Anda dapat membantu menjaga hutan dengan membantu pembangunan RUMAH PRODUKSI MADU tersebut melalui donasi di wwf.id/rumahproduksimadu.
Untuk informasi lebih lanjut, atau jika Anda ingin dihubungi oleh tim Telemarketing WWF-Indonesia, silakan menghubungi Contact Center di (021) 5761076 atau dengan mengirimkan surel ke supporter-service@wwf.id (tulis ""Rumah Produksi Madu"" sebagai judul surel Anda).