GELARAN RAMAH BUMI: UPAYA WWF-INDONESIA DALAM MENDUKUNG POLA KONSUMSI YANG BERTANGGUNG JAWAB
Acara Gelaran Ramah Bumi, diselenggarakan pada tanggal 30 November 2024 di Teras Malioboro 1, Yogyakarta, menjadi saksi semangat pengunjung yang tak surut meskipun hujan rintik-rintik mengguyur. Acara yang diinisiasi oleh WWF-Indonesia bersama komunitas Earth Hour Yogyakarta menghadirkan tema konsumsi bertanggung jawab untuk penggunaan komoditas berkelanjutan, terutama dari produk turunan kelapa sawit. Melalui kegiatan Gelaran Ramah Bumi, diharapkan masyarakat semakin menyadari pentingnya mendukung produk berkelanjutan yang tidak hanya menguntungkan ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan. Dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari perusahaan, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), komunitas lingkungan, hingga pemerintah, Gelaran Ramah Bumi sejalan dengan tujuan kedua belas dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yang menekankan konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
Kegiatan ini mengangkat pentingnya memenuhi kebutuhan dasar manusia tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan. Hal ini didasari dengan adanya fenomena era modern saat ini, pola konsumsi dan produksi yang berlebihan telah menjadi tantangan besar, dengan dampak signifikan terhadap berbagai sektor, termasuk lingkungan. Gelaran Ramah Bumi hadir sebagai langkah konkrit untuk mendorong perubahan mendasar dalam perilaku masyarakat. Strategi yang diterapkan dalam acara ini tidak hanya mengajak orang untuk berbelanja dengan bijak, tetapi juga untuk menyadari dampak dari setiap pilihan konsumsi yang mereka buat. Dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keberlanjutan, diharapkan mereka dapat memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kualitas kehidupan generasi mendatang.
Diskusi Sustainable Commodities bersama Asri Welas
Sebagai gebrakan nyata untuk untuk menyebarluaskan pengetahuan dan praktik baik kepada masyarakat luas, salah satu kegiatan yang diselenggarakan adalah talk show bertajuk NOTICE (Ngobrol Tentang Sustainable Commodities), narasumber yang terdiri dari Angga Prathama Putra (WWF-Indonesia), Asri Welas (Seniman dan Members of Nature Warrior WWF-Indonesia), dan Hendry Saputra (Dinas Lingkungan Hidup & Kehutanan DIY) membahas tentang berbagai produk berkelanjutan, termasuk produk turunan sawit (seperti minyak goreng, margarin, coklat, dan lain-lain) yang sudah berkelanjutan tersertifikasi dan tekstil daur ulang. Salah satu pembahasan dalam diskusi ini adalah problematika rendahnya kesadaran masyarakat terhadap produk ramah lingkungan hingga tindakan kecil yang bisa konsumen lakukan dalam mendukung penggunaan produk ramah lingkungan. Selain itu, juga penjelasan bagaimana produk-produk yang ramah lingkungan tidak hanya berkontribusi pada pelestarian alam, tetapi juga mendukung perekonomian lokal, salah satu korelasinya adalah pentingnya komoditas berkelanjutan, termasuk komoditas kelapa sawit yang berkelanjutan. Dengan kesadaran dan kesediaan masyarakat—sebagai konsumen—yang tinggi untuk menggunakan dan membeli produk-produk berkelanjutan, diharapkan akan mendorong produsen untuk lebih berkomitmen dan menciptakan produk berkelanjutan yang variatif.
Dukungan penuh melalui berbagai perusahaan dan UMKM
WWF-Indonesia telah memberikan pelatihan dan pendampingan untuk menyusun Rencana Aksi Keberlanjutan (Sustainability Action Plan Assistances) kepada 21 perusahaan dan UMKM—dari berbagai sektor—yang berdomisili di Yogyakarta dan Solo. Sebagai bentuk penghargaan atas usaha para perusahaan dan UMKM mitra yang telah menyelesaikan dokumen Rencana Aksi Keberlanjutan masing-masing, WWF-Indonesia memberikan sertifikat apresiasi kepada para perusahaan dan UMKM mitra yang telah berkomitmen untuk menggunakan bahan baku kelapa sawit berkelanjutan. Penghargaan ini tidak hanya menjadi pengakuan, tetapi juga dorongan bagi pelaku usaha lainnya untuk mengikuti jejak serupa dalam menciptakan ekosistem bisnis yang lebih ramah lingkungan.
Komitmen ini juga telah mendapat dukungan dan peran serta pemerintah Yogyakarta yang telah mengambil langkah sebagai pelopor pengadaan barang dan jasa berkelanjutan di Indonesia. Program yang dimulai sejak 2019 ini turut mencakup pelatihan, dukungan untuk produsen, dan publikasi produk berkelanjutan, yang menjadi langkah maju dalam mendorong penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan.