DUKUNG PARIWISATA BAHARI BERKELANJUTAN DI DESTINASI SUPER PRIORITAS
Labuan Bajo termasuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dengan potensi sumber daya alam yang luar biasa baik di darat maupun di perairannya. Dengan fakta tersebut, menjadikan Labuan Bajo destinasi wisata baru yang diminati baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal. Berdasarkan data Dinas Pariwisata Ekonomu Kreatif dan Budaya Kabupaten Manggarai Barat, sebanyak 60.439 wisatawan berkunjung ke Labuan Bajo pada tahun 2021 dan mengalami peningkatan sekitar 129% pada tahun 2022 atau sebanyak 170.354 wisatawan. Namun sayangnya, peningkatan aktivitas pariwisata ini tidak diimbangi dengan peningkatan tata kelola destinasi wisatanya.
Sebagai upaya pengelolaan pariwisata bahari yang berkelanjutan di Labuan Bajo, Pasar Modal Indonesia bekerja sama dengan Yayasan WWF Indonesia melakukan kunjungan ke Desa Seraya Marannu, Kecamatan Komodo, pada 3 Oktober 2023 untuk memberikan dukungannya dalam pengelolaan penguatan pariwisata bahari di Labuan Bajo.
Kerja sama ini diimplementasikan melalui lima progran besar, antara lain: perbaikan tata kelola pariwisata bahari, rehabilitasi mangrove, penguatan mata pencaharian masyarakat, pengurangan sampah plastik dan edukasi perencanaan investasi saham yang mendukung konservasi.
Direktur Pasar Modal Indonesia, Jeffrey Hendrik, mengatakan, "Saya sangat bersyukur di sini bisa melihat langit yang biru, dan itu yang akan kita lakukan terus, Bapak dan Ibu. Kita jaga supaya langit di sini tetap biru, langit tetap bersih, dan alam tetap lestari demi kesejahteraan kita semua sampai anak cucu."
Bersamaan dengan kunjungan ini dilakukan pula peresmian dan penyerahan pusat informasi nelayan serta coolbox dari Pasar Modal Indonesia kepada kelompok nelayan di Desa Seraya Marannu, penyerahan secara simbolis 2000 bibit mangrove dan dua buah kayak untuk mendukung pengembangan wisata di Dusun Rangko, serta penyerahan secara simbolis program desa percontohan dalam pengelolaan sampah di Labuan Bajo.
Wakil Bupati Manggarai Barat, dr. Yulianus Weng, yang turut hadir dalam kegiatan ini mengatakan, "Atas nama pemerintah, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih terutama kepada Yayasan WWF Indonesia dan Pasar Modal Indonesia yang sudah membantu banyak di kegiatan-kegiatan yang manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat, terutama para nelayan yang turut mendukung pariwisata berkelanjutan. Pesan saya, jagalah bantuan-bantuan ini sebaik mungkin dan manfaatkan fasilitas yang ada secara maksimal."
CEO Yayasan WWF Indonesia, Aditya Bayunanda, menuturkan, "Yayasan WWF Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung upaya-upaya di Kabupaten Manggarai Barat. Dengan dukungan Pasar Modal Indonesia, kami sangat senang untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam mendukung pengelolaan penguatan pariwisata bahari berkelanjutan. "Sesampainya di Labuan Bajo, acara kemudian dilanjutkan dengan aksi bersih yang dilakukan di Pantai Pede. Acara yang berhasil mengumpulkan sebanyak 7,7kg sampah 3R yang selanjutnya dibawa ke KSU Sampah Komodo untuk dikelola lebih lanjut dan 481,3kg sampah plastik campur yang dibawa oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Kabupaten Manggarai Barat ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Warloka. Kegiatan ini diikuti oleh Yayasan WWF Indonesia, Pasar Modal Indonesia, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur, DLHP, dan KSU Sampah Komodo.
Harapannya dengan pengelolaan destinasi wisata yang menerapkan prinsip berkelanjutan dapat berdampak bukan hanya bagi pelaku pariwisatanya itu sendiri tetapi juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Sehinnga pengembangan wisata di Labuan Bajo dapat mendorong keberlanjutan komunitas lokal dan kelestarian lingkungan.