CT DAY AJAK MASYARAKAT BERTINDAK NYATA MELESTARIKAN TERUMBU KARANG
Oleh: Ciptanti Putri
Sebagai salah satu dari 6 negara yang wilayahnya masuk dalam gugusan Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle/CT), Indonesia pada tahun ini menggelar sejumlah kegiatan dalam rangka Hari Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle Day/CT Day). Gelaran serupa juga berlangsung di lima negara lainnya.
Rangkaian kegiatan CT Day akan berlangsung di sejumlah kota besar Indonesia. WWF-Indonesia, organisasi konservasi dunia yang menginisiasi CT, turut berpartisipasi dengan sejumlah aktivitas. Bekerja sama dengan Surfer Girl, pada 16-30 Juni 2013 masyarakat dapat mengunjungi booth WWF-Indonesia di atrium Grand City Mall, Surabaya. Di sana akan dilakukan kampanye penggalangan dukungan masyarakat terhadap kelestarian terumbu karang, kegiatan edutainmen bertema konservasi laut, seperti storytelling dan sesi foto bersama Pando di akhir pekan, serta pembagian doorprize bagi masyarakat yang datang berkunjung dan berdonasi bagi kelestarian terumbu karang.
Kegiatan CT Day di Indonesia tahun ini dipusatkan di Mataram, Nusa Tenggara Barat. WWF-Indonesia mengorganisir sebuah seminar dan pelatihan “Trash Management Technique” pada 7 Juni 2013 di Hotel Graha Ayu, Mataram. Sementara di puncak perayaannya yang diberi tajuk ""Coral Triangle Day Festival"", yakni pada 9 Juni 2013, WWF-Indonesia akan menggelar kegiatan publik berupa aksi bersih-bersih pantai, pertunjukan musik yang menghadirkan RAN, Ray d’Sky, Soul ID, dan Tri Utami, pemutaran film, serta shadow puppet show di sepanjang Pantai Loang Baloq, Mataram.
Pada waktu yang sama, di Jakarta akan diselenggarakan Kampanye #SOSharks (Save Our Sharks) yang mengangkat isu perlindungan hiu di Indonesia. Kegiatan yang berbarengan dengan pelaksanaan Car Free Day dan mengambil tempat di area depan Gedung Bank UOB Jl. Sudirman ini akan mengajak masyarakat mengisi petisi online, sekaligus memberi edukasi mengenai pentingnya melindungi hiu untuk keberlanjutan sumber pangan dari sektor kelautan. Acara diisi pula dengan aktivitas seperti parade ‘ogoh-ogoh’ oleh komunitas seni, photo booth (kerja sama dengan komunitas trick art), aksi teatrikal oleh Institut Kesenian Jakarta, dan flash mob. Sejumlah figur publik turut meramaikan kegiatan, seperti Rico Ceper, Jeremy Teti, Agung Hercules, Billy Beat Box, dan para champions Kampanye #SOSharks.
Sampai detik ini aktivitas eksploitasi atas kekayaan hayati laut yang tidak mengindahkan keberlangsungan dan kelestarian biota di kawasan tersebut marak terjadi. Tak hanya ketersediaan ikan yang terancam punah, kondisi terumbu karang di wilayah seluas 6 juta km2 yang membentang di enam negara Asia Pasifik (Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Timor Leste, dan Kepulauan Salomon) pun rusak parah. Kerusakan kian diperburuk oleh perubahan iklim dimana siklus musim bergeser akibat pemanasan global serta perilaku para wisatawan yang tak ramah lingkungan. Padahal, terumbu karang merupakan rumah dan tempat berkembang biak bermacam spesies ikan karang.
Untuk kepedulian ini WWF-Indonesia membuka kesempatan bagi masyarakat luas untuk berdonasi dengan mengadopsi terumbu karang. Baca link ini untuk mengetahui lebih banyak mengenai kondisi terumbu karang di gugusan CT dan profil Program Donasi MyCoralTriangle untuk tindak lanjut nyata Anda. Sudah saatnya kita menyelamatkan dan melestarikan terumbu karang yang ada bagi terjaminnya ketersediaan sumber pangan laut dan sumber pendapatan bagi hampir 120 juta orang di dunia.