ASIA SOCIAL INNOVATION CONFERENCE (ASIC), BALI, 1-2 NOVEMBER 2018
Oleh: Margareth Meutia
Gerakan wirausaha sosial di Indonesia menunjukkan perkembangan yang semakin pesat. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, inisiatif wirausaha sosial terus bermunculan di Indonesia yang mengangkat berbagai topik usaha. Asia Social Innovation Conference (ASIC) adalah konferensi wirausaha sosial perdana yang diselenggarakan Instellar, lembaga pembina wirausaha sosial, untuk menampilkan berbagai inisiatif wirausaha sosial di Indonesia, menambah wawasan para pelaku wirausaha sosial dan menghubungkan berbagai pelaku wirausaha sosial untuk bertukar ilmu dan berbagi pengalaman.
Direncanakan menjadi ajang tahunan, ASIC 2018 menyorot secara khusus topik lingkungan yang saat ini isunya terus mencuat di kalangan publik, seperti isu sampah dan pemanasan global. Sebagai lembaga konservasi keanekaragaman hayati dengan misi mewujudkan kehidupan manusia yang berdampingan harmonis dengan alam, WWF-Indonesia mendapat kesempatan menjadi salah satu pembicara dalam diskusi panel mengenai 'Circular Economy'. CEO WWF-Indonesia, Rizal Malik menyampaikan pemaparannya tentang inisiatif terkait circular economy yang tengah dikawal WWF-Indonesia di Taman Nasional Komodo dan melalui intervensi pariwisata bahari berkelanjutan.
Di hari kedua ASIC 2018, WWF-Indonesia bertindak sebagai fasilitator dalam sesi Un-conference atau diskusi kelompok bebas dengan tema 'Green Living'. Dalam sesi ini WWF-Indonesia memperkenalkan kampanye 'Beli Yang Baik' dan mengundang para peserta diskusi menggagas inovasi terkait upaya komunikasi untuk mewujudkan pemahaman publik yang benar mengenai hidup ramah lingkungan dan menggerakkan publik untuk melakukan perubahan. Sesi curah gagasan ini menyarankan penggunaan micro-influencer untuk berbagi cerita atau pengalaman nyata mengenai kehidupan ramah lingkungan, secara interaktif melalui media sosial sebagai langkah tercepat yang berpotensi efektif dapat mewujudkan gerakan perubahan di tingkat individu.